JAKARTA – Sumatera Utara memiliki potensi Wisata Kuliner dan Belanja yang cukup besar. Potensi ini akan dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) Sosialisasi Kesepahaman Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja.
Rencananya, FGD Sosialisasi Kesepahaman Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja akan digelar Kamis (23/5), di Grand Mutiara Hotel Brastagi, Jalan Peceren Nomor 168, Brastagi, Karo, Sumut.
Program tersebut difokuskan bagi stakeholder pariwisata di Kabupaten Karo dan Kota Medan. Narasumber yang dihadirkan Kemenpar, Pemerintah Daerah, Badan Otorita Danau Toba, dan TPP Wiskulja.
“Potensi Wisata Kuliner dan Belanja di Sumut sangat besar, khususnya Karo dan Medan. FGD tersebut akan mengupgrade potensi sekaligus treatment-nya. Dengan begitu, aktivitas Wisata Kuliner dan Belanja di sana akan mendatangkan value lebih besar secara ekonomi,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani, Senin (20/5).
FGD diarahkan untuk mendapatkan kesepahaman di bidang Wisata Kuliner dan Belanja. Muaranya tentu nota kesepahaman atau MoU. MoU tersebut mengikat Pemerintah Daerah dengan para stakeholder pariwisata (pentahelix). Berikutnya, lalu dilakukan identifikasi potensi Wisata Kuliner dan Belanja. Giri Adnyani menambahkan, FGD pasti akan menemukan potensi baru.
“Kesepahaman dan MoU sangat penting. Sebab, ini menjadi komitmen bersama sekaligus goal-nya. Pasti ada potensi baru Wisata Kuliner dan Belanja yang muncul. Kekuatan baru ini tentu menjadi daya tarik untuk menghadirkan wisatawan lebih besar. Untuk itu, diperlukan partisipasi aktif dari semua pihak di sana,” lanjutnya.
FGD akan diikuti oleh 35 pemangku kepentingan Wisata Kuliner dan Belanja. Ada Pemerintah Daerah, Pelaku Usaha Kuliner, Asita, PHRI, Akademisi, TA/TO, dan komunitas. Program FGD tersebut full class dengan komponen utama, opening, materi, dan diskusi. Sesi berikutnya adalah penyusunan nota kesepahaman dan MoU.
“Agenda FGD ini akan padat. Peserta akan mendapat banyak input informasi terbaru. Untuk itu, kami mengharapkan partisipasi katif dari seluruh peserta FGD. Dengan begitu, FGD akan mendapatkan hasil optimal dan komprehensif. Menjadi penunjang kemajuan pariwisata di Sumut, khususnya di Karo dan Medan,” terang Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Oneng Setya Harini.
Pemaparan materi akan diberikan oleh Kadispar Karo. Ia akan memberi materi mengenai identifikasi Potensi Wisata Kuliner dan Belanja Kabupaten Karo. Pemateri lainnya adalah Dirut Badan Pelaksana Otorita Danau Toba. Temanya, Program Kerja BODT yang Mendukung Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja.
Pemateri berikutnya adalah Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja. Pokok bahasan yang disampaikan, Strategi dan Kebijakan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja. Usai pemaparan, lalu dilanjutkan diskusi. Oneng mengatakan, Karo juga Medan memiliki banyak potensi Wisata Kuliner dan Belanja baru yang bisa dimunculkan.
“Ada banyak potensi yang bisa dimunculkan. Apalagi, kedua wilayah itu terkenal dengan Wisata Kuliner dan Belanjanya. Saat ini, aktivitas Wisata Kuliner dan Belanja sangat kompetitif di sana. Setelah FGD ini, optimalisasi Wisata Kuliner dan Belanja pasti akan memberikan value lebih besar lagi,” katanya.
Brastagi dijadikan tuan rumah karenakaya akan kulinernya. Sebut saja, wajik, cendol panas, hingga beragam olahan pecalnya. Varian pecalnya seperti, mie, sayur, dan risol. Karo juga memiliki Gundaling sebagai penghasil susu sapi dan olahannya. Produk yang dihasilkannya, beragam rasa susu sapi, yogurt, keju mozzarella, dan es krim susu sapi. Ada juga kopi dari daerah Naman Teran, Aji Jahe, atau Dokan.
Sedangkan Medan menjadi salah satu destinasi Wisata Kuliner dan Belanja unggulan di Indonesia. Aktivitas belanja wisatawan bisa disalurkan pada 7 mall terkenal. Ada, Medan Mall, Plaza Millenium, Centre Point Mall, Grand Palladium, Medan Focal Point, Cambridge City Square, dan Lippo Plaza. Bagi pecinta kuliner, bisa datang ke Merdeka Walk, Durian Ucok Medan, atau Wajir Seafood Medan.
“FGD sangat penting. Selain memetakan potensi, FGD juga jadi pilar sekaligus road map pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja. Medan Karo memiliki potensi besar dengan dukungan alam dan budaya yang eksotis. Aksesibilitas dan amenitas yang ditawarkannya pun bagus. Silahkan datang ke Karo juga Medan untuk menikmati Wisata Kuliner dan Belanja,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya.(*)