TANJUNGPINANG – International Dragon Boat Race (IDBR) 2019 segera digelar. Rencananya, event akbar ini akan berlangsung tanggal 25-27 Oktober mendatang. Untuk memeriahkan acara tersebut, Walikota Tanjungpinang Syahrul bahkan melakukan media promosi di MNC News. Khususnya dalam program Talkshow Good Morning Indonesia, Rabu (2/10).
Kehadiran Walikota Tanjungpinang dalam program tersebut tidak sendirian. Ia didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Tanjungpinang, Surjadi. Dalam Talkshow yang disiarkan secara langsung itu, dijelaskan sekilas tentang perjalanan IDBR.
Menurut Syahrul, IDBR adalah perlombaan dayung perahu naga yang sangat menegangkan. Lomba ini mengandalkan kekuatan dan kecepatan, serta kekompakan tim yang solid. Lomba perahu naga tersebut memang diangkat dan dikembangkan dari tradisi ritual masyarakat Tionghoa di Tanjungpinang. Yaitu sembayang keselamatan laut.
“Tradisi ritual ini sudah dilaksanakan oleh masyarakat Tionghoa sejak tahun 1950-an. Biasanya dilakukan setiap tanggal 5 di bulan 5, pada penanggalan China,” ujarnya.
Tahun 1992, Provinsi Kepulauan Riau mulai mengagendakan event ini sebagai salah satu kegiatan pariwisata. Lalu pada tahun 2001, Kota Tanjungpinang yang sudah berbentuk daerah otonom mengambil alih event tersebut. Pengambilan event ini tentu bukan sembarangan. Antusias yang menggema dari masyarakat Tanjungpinang untuk menyaksikan perlombaan perahu naga, menjadi salah satu alasannya.
“Tahun ini, International Dragon Boat Race memasuki gelaran yang ke-18. Acara ini berlangsung selama tiga hari, tepatnya di Sungai Carang, Kota Tanjungpinang,” bebernya.
Kadisbudpar Tanjungpinang, Surjadi menambahkan, IDBR 2019 memperebutkan piala bergilir Gubernur Kepri dan piala tetap Walikota Tanjungpinang. Adapun total hadiah yang diperebutkan sebesar Rp196 juta.
“Seperti namanya, event ini sudah berskala internasional. Pesertanya pun berasal dari dalam dan luar negeri. Antara lain dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Mereka adalah negara-negara yang tidak pernah absen mengirimkan perwakilan dalam ajang bergengsi ini,” ungkapnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menyatakan, melalui IDBR 2019 diharapkan kunjungan wisatawan mancanegara dapat bertambah. Bukan hanya para peserta dan official, tetapi turis asing yang sengaja datang untuk menonton jalannya perlombaan.
“Sebagai event tahunan yang sudah berlangsung sejak lama, IDBR harus tampil lebih baik dari tahun ke tahun. Dengan penanganan yang serius serta kemasan yang menarik, bukan tidak mungkin event ini akan mendunia satu saaat nanti,” ucapnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, Kepri menjadi salah satu daerah penggiat crossborder tourism yang cukup diandalkan. Dengan dukungan event-event potensial di sejumlah kabupaten/ kota, Kepri mulai menjadi primadona karena banyak atraksi yang ditawarkan. Bukan hanya wisata belanja, budaya dan kuliner, tapi ada juga sport tourism yang menjadi primadona.
“Dengan banyaknya atraksi yang disajikan, kita sangat optimis target 4 juta wisman untuk Kepri bakal tercapai. International Dragon Boat Race sendiri bisa mengandalkan wisatawan crossborder karena Kepri berada di wilayah berpatasan antara Singapura dan Malaysia,” jelasnya. (*)