BATAM – Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Kepulauan Riau akan menggelar kegiatan bertajuk ‘Kepri Magnificent Crossborder’ di Batam dan Tanjung Pinang, 2-5 April mendatang. Kegiatan ini bakal diikuti 150 travel agen dari Singapura, Malaysia dan Indonesia.
Ketua ASPPI Kepulauan Riau, Irwandi Azwar, mengatakan kegiatan ini adalah upaya untuk memperkenalkan potensi wisata Kepulauan Riau, khususnya Kota Batam. Kegiatan meliputi jamuan makan malam dengan sajian kuliner Kepri, serta atraksi seni dan budaya setempat.
“Ini merupakan sebuah kegiatan yang dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memajukan Pariwisata Indonesia, sejalan dengan visi dan misi Kepulauan Riau. Kegiatan akan dikemas menarik, dengan mengundang para pelaku pariwisata seluruh Indonesia dan Asia. Mereka akan memperkenalkan potensi wisata, produk dan pikiran serta ide-ide kreatif untuk satu tujuan yaitu memajukan pariwisata Kepulauan Riau,” ujarnya, Minggu (31/3).
ASPPI sendiri adalah organisasi profesional pariwisata yang bergerak secara individu terbesar di Indonesia. Dideklarasikan di Bali pada tahun 2008, dan merupakan organisasi yang resmi terdaftar, memiliki perwakilan di setiap provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, Kepri Magnificent Crossborder kali ini mengangkat isu ‘Segitiga Wisata Travel Mart’. Tujuannya yakni untuk meningkatkan peluang sektor pariwisata antara Indonesia, Singapura dan Malaysia. Tidak hanya dari tiga negara ini saja, namun seluruh negara ASEAN juga memiliki potensi yang sama.
“Dari kegiatan ini, diharapkan dapat membentuk hubungan yang kuat antara pembeli dan penjual. Atau saling bekerja sama dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di antara negara-negara tersebut. Integrasi pariwisata dan kekompakan ini tentu dapat berkontribusi dalam perekonomian global yang telah disepakati oleh para pemimpin ASEAN, yakni Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC),” bebernya.
Asdep Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menyatakan, Pulau Batam terletak di dalam kelompok inti sentral dari Kepulauan Riau. Batam juga menjadi strategis hubungan antara Indonesia, Singapura dan Malaysia. Serta menjadi pusat pariwisata selama bertahun-tahun.
“Batam adalah kota dengan pertumbuhan yang tercepat di Indonesia dalam multi-budaya dan multi-agama. Batam sekaligus menjadi titik temu bagi transportasi udara dan laut yang patut diandalkan dan diperhitungkan,” ungkapnya.
Dilain pihak, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam Ardiwinata berharap, kegiatan ini memiliki dampak yang efektif untuk mempromosikan pasar wisata antara hotel, agen perjalanan wisata, dan objek wisata dari ketiga negara.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, crossborder tourism menjadi salah satu program unggulan yang akan terus digerakkan sepanjang tahun 2019 ini. Karenanya, ia akan selalu support segala bentuk kegiatan yang ada hubungannya dengan wisata perbatasan. Baik di Kepulauan Riau maupun perbatasan lain yang memiliki potensi mendatangkan wisman.
“Selain Batam (Kepulauan Riau), daerah lain yang diprediksi mampu mendongkrak kunjngan turis mancanegara adalah Atambua, NTT yang berbatasan dengan Timor Leste. Termasuk Entikong, Kalimantan Barat. Kita juga mengapresiasi inisiatif ASPPI untuk menggelar kegiatan ‘Kepri Magnificent Crossborder’ tersebut,” jelasnya.(*)