SURABAYA – Majapahit International Travel Fair (MITF) 2019 resmi dibuka, Kamis (2/5). Pembukaan pameran tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Gubernur Emil Dardak. Tak lama berselang, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun hadir. Secara simbolis Khofifah melakukan pemotongan pita tanda dibukanya pameran.
Dalam sambutannya, Emil mengatakan jika MITF semakin mengangkat sektor pariwisata Jawa Timur (Jatim). Di lain sisi, MITF semakin mempertegas posisi Jawa Timur sebagai destinasi MICE terbaik di Indonesia.
“MIFT makin agresif mengangkat sektor pariwisata Jawa Timur. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya buyers yang datang. Dari 114 buyer yang datang di tahun sebelumnya, kini menjadi 120 buyers dari 14 negara yang datang,” kata Emil, Kamis (2/5).
Menurut Emil, hal ini menandakan jika industri pariwisata di Jatim semakin berkembang pesat. Beberapa daerah, seperti Banyuwangi, Malang, Batu dan Surabaya sudah banyak atraksi yang layak dikunjungi wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara.
Di Jatim, terdapat 784 objek wisata tersebar di 38 kabupaten/kota dan terus bertambah. Diharapkan tahun ini, Jatim bisa mendatangkan 1 juta turis mancanegara.
“Ini dibarengi dengan infrastruktur yang semakin mumpuni di Jatim, khususnya aksesibilitas. Apalagi Jalan tol yang dibangun pemerintah pusat semakin mempermudah wisatawan dalam mengakses destinasi yang ada di Jatim. Dengan itu pertumbuhan amenitas pendukung pun makin cepat,” papar Emil.
Kepala Disbudpar Jatim, Sinarto menyampaikan, dampak dari terselenggaranya kegiatan MITF ini, diantaranya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Jatim. Baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus). Salah satunya berwisata di desa wisata.
Kepala Bidang Area Jawa Kemenpar Wawan Gunawan menambahkan, pihaknya berharap hasil dari event ini pada akhirnya yang merasakan langsung pada masyarakat. Disisi lain, event ini juga menjadi perhatian dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata untuk mendukung keberlanjutan event tersebut.
Hal ini dikarenakan hanya satu-satunya di provinsi Jatim yang berhasil mempertahankan event yang tidak hanya terfokus pada travel exchange (travex), namun juga terselenggarannya pameran kepariwisataan terbesar.
“MITF ini masuk dalam 100 Kalender Event Wisata Nasional Tahun 2019. Ini membuktikan MITF telah bertransformasi dari embrio menjadi pameran terbesar di Indonesia timur. Bahkan hampir seluruh provinsi mengirimkan Dinas Pariwisatanya untuk mengikuti event ini. Ini sungguh luar biasa, dan harus dipertahankan,” kata Wawan.
Hal ini membuat Ketua Pelaksana Calender of Event 2019 Kemenpar Esthy Reko Astuti semakin happy. Hal ini membuktikan MITF selalu dinanti, baik itu oleh travel dan juga pelaku wisata.
“Karena dalam strategi marketing ada tiga hal yang perlu dijalankan, yakni Branding, Advertising dan Selling. MITF 2019 yang mempertemukan antara sellers dan buyers ini adalah bagian dari selling. Termasuk 10 destinasi prioritas yang dijadikan Bali Baru untuk memenuhi target 20 juta wisman tahun ini,” ujar Esthy.
Lantas, apa reaksi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya? Menteri
yang juga kampiun marketing itu tak mau cepat puas. Bidikannya hanya
satu. Menjadi MITF menjadi pameran terbaik bukan saja di Indonesia tetapi juga di level global.
“Saya harap penambahan lebel internasional di ajang ini semakin mengangkat level Majapahit Travel Fair. Sehingga menjadi pameran yang dapat menarik industri pariwisata dunia. Imbasnya tentu samakin terkenalnya nama Jatim di pentas Dunia,” kata Menpar Arief Yahya. (*)