JAKARTA – Pemuteran Bay Festival akan kembali digelar. Tepatnya pada 3-6 Oktober 2019. Wisata berbasis alam yang menjadi agenda tahunan tersebut, bakal dihelat di Tanjung Budaya Pemuteran, Kecamatan Grokgak, Kabupaten Buleleng.
Pemuteran Bay Festival akan diisi dengan beragam agenda kegiatan setiap harinya. Seperti festival yoga, fotografi, permainan tradisional gebug ende dan lainnya yang dikemas dalam bentuk konservasi dan promosi pariwisata.
Ada juga kegiatan workshop and sharing session : biorock, talkshow sampah dan pariwisata oleh para pegiat sampah dan I Gde Ardika. Kegiatan lainnya adalah Sendratari Gajah Mina Pemuteran, Gus Teja and Bali Blues Brothers, Nosstress, Crazy Horse with Ocha, Bebondresan, serta Pemuteran Band Final Battle. Yang tidak kalah seru adalah Trekking Fun Run 5 Km.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, festival ini sangat direkomendasikan. Pasalnya wisata alam Kabupaten Buleleng memang layak dieksplorasi. Karena sangat keren. Buleleng memiliki pantai sepanjang kurang lebih 144 km. Daerah ini memiliki hasil pertanian yang melimpah.
“Termasuk juga dikenal sebagai penghasil salak dan jeruk keprok. Buleleng juga memiliki objek pariwisata yang cukup banyak. Contohnya Pantai Lovina, Pura Pulaki, dan Air Sanih. Pada kawasan pariwisata Lovina terdapat 8 desa. Yaitu Pemaron, Tukad Mungga, Anturan, Kalibukbuk, Kaliasem, Temukus, Tigawasa, dan Kayu Putih,” sebut Rizki, Selasa (1/10).
Kemudian di kawasan pariwisata Batu Ampar terdiri dari 8 desa, yaitu Penyabangan, Banyupoh, Pemuteran, Sumberkima, dan Pejarakan. Selanjutnya kawasan pariwisata Air Sanih terdapat 10 desa, seperti Desa Bukti, Pacung, Sembiran, Julah, Bondalem, Tejakula, Les, Penuktukan, Sambirenteng, dan Tembok. Untuk kawasan daya tarik wisata khusus Pancasari ada 6 desa, yaitu Pancasari, Munduk, Wanagiri, Gesing, Gogleg, dan Umejero.
“Masing-masing daerah atau desa memiliki keunikan tersendiri, sehingga berdasarkan Peraturan Bupati Buleleng No.51/2017 ditetapkan 86 daya tarik wisata. Antara lain Taman Nasional Bali Barat, Pura Jaya Prana, Taman Laut Menjangan, Air Panas Banyuwedang, Air Terjun Pengumbahan, dan Danau Buyan,” urainya.
Terkait Pemuteran Bay Festival, Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kemenpar Esthy Reko Astuty menegaskan, kegiatan ini digagas berdasarkan komitmen masyarakat Desa Pemuteran untuk melakukan konservasi lingkungan. Serta mewujudkan Pemuteran sebagai tujuan wisata alternatif berbasis pemberdayaan masyarakat.
Pemuteran Bay Festival sudah digelar sejak tahun 2015. Dari tahun ke tahun, kegiatan terus diperbaiki agar lebih menarik dan tidak terkesan monoton.
“Dengan adanya Pemuteran Bay Festival, secara umum tercatat ada 1 juta orang wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Buleleng tahun 2018. Terdiri dari wisatawan nusantara sebanyak winus 716.064 orang dan wisman 286.402 orang,” beber Esthy.
Dengan segala potensi yang ada, tak heran jika kemudian Pemuteran meraih sejumlah prestasi atau penghargaan. Antara lain masuk Top 10 Lonely Planet Terbaik Asia 2016 terkait keberadaan terumbu karang hasil teknologi biorock. Pemuteran juga terpilih sebagai Best in Responsible Tourism “Coral Reef Revival Impetus in Pemuteran Village, Bali” dari International Travel & Tourism Awards 2018.
Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap perkembangan ekowisata semakin meningkat. Tak hanya jumlah pengunjung yang meningkat, namun juga bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam.
“Jika alam semakin dilestarikan, maka masyarakat pun akan semakin sejahtera. Dibanding industri lain, pariwisata paling ramah lingkungan. Khusus wisata berbasis alam, setidaknya telah memberi kontribusi lebih dari 5 persen dari jumlah global,” ujar Menpar Arief Yahya.