SEMARANG – Gaung destinasi wisata Joglosemar (Jogjakarta, Solo, dan Semarang) dinaikan. Formula branding diterapkan melalui Famtrip Historical Thailand 2019. Berbagai elemen industri pariwisata asal Negeri Gajah Putih Thailand pun dilibatkan.
Famtrip Historical Thailand 2019 digelar 8-13 Mei 2019. Program tersebut total diikuti 12 pelaku industri pariwisata Negeri Gajah Putih. Komposisinya 10 TA/TO, 1 media, dan seorang VITO. Mereka datang langsung dari Bangkok, Thailand, menuju Semarang setelah transit di Jakarta, Rabu (8/5). Berikutnya, para peserta mulai mengekplorasi destinasi terbaik Famtrip Historical Thailand 2019.
Program ini menawarkan eksotisme 4 kota. Sebut saja Semarang, Magelang, Yogyakarta, dan Solo. Lalu, start ekplorasinya dimulai dari Semarang, Kamis (9/5). Hari pertama petualangan diawali dengan city tour di Semarang, Jawa Tengah. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengungkapkan, famtrip akan menaikan kunjungan wiatawan Thailand.
“Thailand adalah pasar penting bagi pariwisata Indonesia. Program famtrip akan membantu kenaikan arus kunjungan wisman khususnya dari Thailand ke Indonesia. Famtrip kali ini fokusnya pada destinasi Joglosemar. Sebab, kawasan Joglosemar memiliki alam dan budaya yang eksotis. Wisatawan juga bisa menikmati wisata belanja dan kuliner sekaligus di sini,” ungkap Rizki, Kamis (9/5).
Berada di Semarang, peserta famtrip diajak menikmati eksotisnya Kota Lama. Kawasan ini sudah ada sejak abad 19-20. Menjadi bagian peninggalan kolonial, sedikitnya ada 50 bangunan kuno. Semuanya otentik dengan arsitektur klasik khas Eropa tahun 1700-an. Sangat Instagramable, Kota Lama menjadi surganya pecinta fotografer. Area ini dilengkapi Taman Srigunting, Gereja Blenduk, danPasar Klitikan.
Menegaskan nuansa klasik tempo dulu, peserta famtrip diajak menikmati Gedung Lawang Sewu. Spot ini adalah landmark Kota Semarang. Sarat sejarah, Lawang Sewu menjadi bukti kegigihan pemuda Kota Semarang dalam mengusir penjajahan melalui pertempuran 5 hari. Saat ini Lawang Sewu menjadi cagar budaya dengan usia lebih dari seratus tahun.
Usai menikmati nuansa lama Kota Semarang, peserta famtrip diajak mengekplorasi MesaStila Coffee. Lokasinya berada di Magelang, Jawa Tengah. MesaStila Coffee Plantation merupakan sentra kopi terbaik. Setiap pengunjung bisa belajar cara pembuatan kopi, lalu menikmati tour perkebunan kopi. Berikutnya, merasakan kenikmatan kopi versi MesaStila sembari membaur dengan eksotisnya nuansa alam.
“Agenda Famtrip Historical Thailand 2019 disusun menarik. Beragam keunggulan destinasi ditawarkan kepada peserta. Harapannya, beragam experience unik dari Semarang dan Magelang bisa menarik arus wisatawan dari Thailand,” terang Rizki lagi.
Menginap di Plataran Heritage Borobudur Hotel, agenda pada sudah menunggu pada hari ke-2, Jumat (10/5). Aktivitas akan diawali dengan berkunjung ke Candi Borobudur. Peserta akan menikmati Sunrise Tour di Borobudur. Usai menikmati sunrise plus Candi Borobudur, agenda dilanjutkan mengeksplorasi Desa Borobudur dengan memakai Andong. Agenda ditutup dengan kunjungan ke Oemah Kecebong.
“Joglosemar merupakan paket wisata terbaik. Sebaran destinasinya beragam, wisatawan juga mendapat nuansa budaya yang kental. Warna tradisionalnya sangat kuat. Dari komposisi destinasinya, para TA/TO peserta famtrip bisa menyusun komposisi paket terbaik bagi publik Thailand,” terang Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.
Berada di poros Yogyakarta-Solo, beragam destinasi sudah menunggu para peserta Famtrip Historical Thailand 2019. Start ekplorasi poros tersebut dimulai Sabtu (11/5) di Museum Ulen Sentalu, Yogyakarta. Melengkapi perjalanan, peserta famtrip juga menikmati suasana Malioboro. Rangkaian aktivitas tersebut ditutup visit menuju Candi Prambanan.
Selang sehari berikutnya, peserta giliran mengksplorasi potensi besar Solo pada Minggu (12/5). City tour diawali kunjungan ke Keraton Surakarta, sebelum melihat Museum Batik Dannar Hadi. Mereka juga ikut merasakan kenikmatan kuliner Solo pada Goela Klapa Resto dan A&M Co Solo Restaurant. Dessy lalu menyatakan, Joglosemar sebagai destinasi favorit baru wisatawan Thailand.
“Famtrip ini membuka banyak experience menarik bagi publik Thailand. Ke depannya, Joglosemar akan menjadi favorit bagi publik Thailand. Arus kunjungan wismannya juga semakin tinggi,” kata Dessy lagi.
Pergerakan wisatawan Thailand positif sepanjang 2018. Arus kunjungannya mencapai 122.252 orang. Untuk wilayah sebarannya terpusat di Bali, Jakarta, Batam, Sumatera Utara, dan Yogyakarta. Posisi dari Yogyakarta juga sangat strategis karena mudah diakses dari Solo dan Semarang atau sebaliknya. Artinya, potensi sebaran wisatawan Thailand akan semakin merata pasca Famtrip Historical Thailand 2019.
“Joglosemar itu luar biasa sebagai destinasi. Posisi famtrip semakin menguatkan brandingnya, apalagi ada TA/TO yang akan memberikan paket terbaiknya. Kami yakin, dengan kekuatan yang dimiliki, paket wisata Joglosemar akan disambut baik oleh publik Thailand. Artinya, area di sini akan memberikan nilai bisnis yang semakin menjanjikan bagi pasar Thailand,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)