SAMOSIR – Destinasi Super Prioritas Kawasan Danau Toba terus tumbuh. Pergerakan wisatawannya sangat positif. Imbasnya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) retribusi wisata Kabupaten Samosir ikut meningkat. Mencapai Rp287 Juta sepanjang Triwulan I 2019. Optimalisasi PAD terjadi pada 5 destinasi dengan realisasi di atas 15%.
“Pariwisata di Samosir dalam track positif. Semuanya tumbuh sesuai yang diharapkan. Saat ini Samosir sudah mulai menghitung PAD dari retribusi wisata hingga Rp287 Juta. Jumlah tersebut tentu menjadi start yang bagus dan menjanjikan. Angka ini diambil dari Januari hingga Maret 2019,” ungkap Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Kamis (18/4) malam.
Capaian PAD retribusi wisata di Triwulan I sekitar 19,2% dari target tahun 2019. Retribusi pariwisata 2019, ditarget Rp1,5 Miliar. Pergerakan positif ini sudah terlihat dari Februari. Pada paruh Triwulan I, capaian itu sudah mencapai Rp215 Juta.
Rapidin menambahkan, pergerakan PAD retribusi akan terus bergerak naik.
“Dengan masih panjangnya waktu, target tersebut akan terpenuhi. Pergerakan PAD retribusi akan naik terus. Artinya, pergerakan wisatawan juga akan positif. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menaikan performa pariwisata Samosir secara menyeluruh. Branding masif terus dilakukan, termasuk penguatan internal destinasinya,” lanjutnya lagi.
PAD retribusi wisata ini dikelola langsung oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Rapor kompetitif PAD tersebut tidak lepas dari pergerakan wisatawannya. Dari rentang Januari hingga Maret 2019, pergerakan wisatawan di Samosir mencapai 50.528 orang. Angka ini menempati slot sekitar 13,4% dari realisasi wisatawan 2018. Sepanjang tahun lalu, pergerakan wisatawan sekitar 378 Ribu orang.
“Manajerial yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir bagus. Sebab, semuanya terdata dengan sangat baik. Meski pergerakannya menjanjikan di awal ini, kami akan terus dorong agar arusnya menjadi lebih positif lagi,” tegas Rapidin lagi.
Mendapatkan PAD hingga Rp287 Juta, retribusi wisata ini didonasikan oleh 15 destinasi wisata Samosir. Dari daftar panjang itu, posisi Top 5 destinasi mampu menyumbangkan PAD dengan slot lebih dari 15%. Destinasinya seperti, Air Terjun Efrata, Air Terjun Naisogop, Aek Sipitudai, Aek Renggat Pangururan, hingga Batu Sawan.
Posisi teratas ditempat Air Terjun Efrata. Menjadi terfavorit, destinasi ini menyumbangkan PAD retribusi hingga 21,4%. Angka riilnya sekitar Rp64,15 Juta. Destinasi yang berada di Kecamatan Harian telah dikunjungi oleh 9.164 orang wisatawan. Target yang harus dipenuhi sekitar Rp300 Juta. Rapidin kembali mengatakan, Air Terjun Efrata terkenal sangat eksotis.
“Air Terjun Efrata ini destinasi unggulan di Samosir. Destinasi tersebut terkenal dengan keindahannya. Aksesibilitasnya sangat bagus. Kami juga kembangkan banyak infrastruktur pendukung untuk membuat nyaman wisatawan. Silahkan datang sendiri ke Efrata dan buktikan keindahannya,” kata Rapidin.
Posisi ke-2 ada destinasi Air Terjun Naisogop. Destinasi ini mampu menyumbang PAD retribusi hingga 15,96%. Dengan pergerakan 1.026 orang wisatawan, retribusi yang terkumpul berjumlah Rp7,2 Juta dari target Rp45 Juta sepanjang 2019. Di urutan 3, ada Aek Sipitudai yang menghasilkan Rp15,6 Juta atau 15,62%. Jumlah ini seiring dengan pergerakan 3.124 orang wisatawan lalu targetnya Rp100 Juta.
Pada Triwulan I 2019, Aek Rengat Pangururan menghasilkan PAD Rp33,1 Juta atau 16,55%. Destinasi tersebut dikunjungi oleh 6.621 orang wisatawan. Lalu, posisi Top 5 ditutup destinasi Batu Sawan dengan donasi PAD Rp10,7 Juta atau 15,35%. Pergerakan wisatawan di destinasi ini mencapai 1.535 orang dengan target PAD Rp70 Juta.
“Komitmen besar terhadap pariwisata ditunjukan oleh stakeholder Samosir. Kalau pemimpinnya punya komitmen kuat, maka hasilnya akan menjanjikan. Dengan sinergi yang solid di Samosir, kami optimistis destinasi ini akan terus tumbuh. Bila pariwisata berkembaang, ujungnya daerah yang menikmati. Semua masyarakat ikut merasakan langsung dampak positif ekonominya,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.(*)