Negara ASEAN Perkuat Kerjasama Pengembangan SDM Pariwisata Melalui MRA-TP

Bandung – Sektor pariwisata menjadi sebuah sektor yang makin berkembang pesat. Sektor ini diyakini bakal menjadi andalan bagi berbagai negara dalam meningkatkan perekonomiannya. Karena itu berbagai negara begitu masif membangun sektor pariwisatanya. Termasuk juga negara-negara ASEAN yang berusaha menjadikan Kawasan Asia Tenggara sebagai tujuan wisata terbaik dan berkualitas.

Salah satunya dengan bekerjasama membangun sektor pariwisata bersama-sama. Seperti halnya tertuang dalam kegiatan seminar “Best Practice Seminar of ASEAN MRA-TP” yang berlangsung di Bandung, Kamis (17/10).

Seminar ini sendiri merupakan hasil kerjasama Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Sekretariat ASEAN. Dimana seminar ini menampilkan nara sumber dari Indonesia, Filipina, Kamboja, Myanmar, dan Laos. Pada kesempatan itu mereka juga menyampaikan best practise dalam menerapkan The ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (ASEAN MRA-TP).

“ASEAN MRA-TP sebagai pengakuan bersama negara anggota ASEAN dalam menerapkan standar kompetensi tenaga profesional di bidang pariwisata,” kata Ketua BNSP Kunjung Masehat.

Menurut Kunjung, hal ini sangat lah penting. Karena jelas, untuk meningkatan kualitas SDM pariwisata secara menyeluruh diperlukan akselerasi secara bersama-sama dari hulu sampai hilir. Salah satunya adalah dengan mengimplementasikan ASEAN Common Competency Standard for Tourism Professional (ACCSTP).

“Dengan akselerasi secara bersama-sama sesuai fungsi masing-masing, pembangunan SDM di sektor pariwisata diharapkan akan lebih nyata. Mari semua pihak bersama-sama mengimplementasikan ACCSTP baik di sekolah vokasi, lembaga pelatihan, dan lembaga sertifikasi sehingga dalam upaya menciptakan SDM unggul di bidang pariwisata,” ujar Kunjung.

Di kesempatan yang sama, Asdep Bidang Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antar Lembaga Kemenpar Wisnu Bawa Tarunajaya menyampaikan, jika kerjasama ini sangat penting. Karena dengan memberikan standar yang baik akan semakin meningkatkan SDM pariwisata.

“Kami mengadakan pertemuan ini untuk mendapatkan masukan saling sharing tukar pengalaman meningkatkan mutu SDM di negara masing-masing. Adapun hasil sharing ini penting sebagai strategi pengembangan SDM yang berstandar global,” katanya.

Di Kesempatan tersebut dirinya pun memberika welcome remarks kepada para peserta seminar serta para penalist dan moderator yang hadir.

Sementara itu dalam berbagai kesempatan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya selalu mendorong Indonesia memiliki SDM pariwisata yang unggul. Dimana selama ini Kemenpar mengimplementasikan program SDM unggul di bidang pariwisata dengan 3C yaitu; Curriculum, Certification dan Center of Excellence.

Untuk curriculum mengacu pada standar global yakni Tedqual Certification dari UNWTO. Sedangkan untuk certification para lulusan sekolah SMK Pariwisata dan perguruan tinggi pariwisata harus 100% mendapatkan sertifikasi MRA-TP. Hal ini dilakukan agar mereka mudah diterima di pasar tenaga kerja regional tingkat ASEAN.

“Program center of excellence sudah kita terapkan di 6 Pergurunan Tinggi Negeri (PTN) Pariwisata di bawah Kemenpar dengan spesialisasi masing-masing. Yaitu STP NHI Bandung sebagai center of excellence untuk kuliner, STP Nusa Dua Bali wisata budaya, Poltekpar Lombok wisata halal, Poltekpar Makassar wisata maritim, Poltekpar Palembang sports tourism, dan Poltekpar Medan center of excellence wisata geopark. Dengan itu digarapkan semua akan menelurkan SDM yang bermutu tinggi,” kata Menpar Arief.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>