Mudik ke Purworejo? Nikmati Deh 10 Kuliner Penggugah Selera Ini

JAKARTA – Lebaran semakin dekat. Sebagian mungkin sudah mudik dan sudah kumpul dengan keluarga. Bagi yang ingin berlebaran ke Purworejo, saatnya bernostalgia lewat kuliner-kuliner tradisional yang khas. Ada banyak camilan maupun makanan berat yang layak Anda nikmati.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Purworejo masuk wilayah Provinsi Jawa Tengah. Sebagaimana daerah-daerah di Jateng, Purworejo juga mempunyai kuliner unggulan yang sayang jika dilewatkan. Terlebih bagi para pemudik yang mungkin hanya punya kesempatan berkunjung sekali dalam setahun.

“Sebagian kuliner di sini mungkin bisa didapati di daerah lain. Namun ada beberapa diantaranya yang hanya ada di Purworejo,” ujarnya, Kamis (30/5). Nah, untuk memenuhi rasa penasaran Anda, berikut kami rangkum 10 kuliner penggugah selera dalam #PesonaMudik2019.

1. Sate Winong

Sajian ini tak jauh beda dengan sate kambing lainnya. Namun, cita rasa dan kelezatan sate winong lain dari yang biasa. Yang membuatnya spesial adalah penggunaan kecap asli buatan si empunya warung, berikut tambahan bumbu lainnya.

Sate winong disajikan dengan tambahan daun jeruk yang diiris tipis-tipis hingga menyerupai helai rumput. Selain itu, ada banyak potongan bawang merah yang diiris dalam potongan besar. Bagi penyuka rasa pedas, pemilik warung biasanya menyediakan semangkuk sambal kecap. Sate winong bisa didapat di Desa Winong, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo.

2. Kupat Tahu

Kupat tahu adalah makanan tradisional Indonesia yang berbahan dasar ketupat, tahu yang telah digoreng, dan bumbu kacang. Lontong dapat juga digunakan sebagai pengganti ketupat. Kupat tahu mirip dengan ketoprak atau karedok. Bedanya terletak pada kuahnya. Kupat tahu bisa dengan mudah ditemukan di warung-warung daerah Purworejo, khususnya di pasar tradisional.

3. Kue Lompong

Kue lompong memiliki warna hitam dan rasa yang manis. Warna hitamnya didapat dari batang talas atau lompong yang direbus hingga hancur dan dicampur dengan adonan kue. Saat menggigit kue ini, Anda akan mendapati kacang sebagai isiannya. Nikmat sekali. Kue lompong dibungkus dengan daun pisang kering yang biasa disebut klaras. Klaras ini juga membuat rasa kue lompong makin unik dan khas. Kue ini bisa dengan mudah ditemui di Purworejo.

4. Kue Clorot

Camilan ini berbentuk lonjong dan menyerupai terompet. Clorot terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan gula merah. Dibentuk menyerupai terompet dan dibungkus dengan janur kuning lalu direbus. Cara makan clorot, Anda cukup menekan janur yang ada di unjung. Maka clorot akan keluar dengan sendirinya. Jika ingin berburu clorot, Amda bisa mampir di Pasar Grabag.

5. Bebek Kosek

Bebek kosek adalah menu berbahan dasar bebek yang terkenal nikmat dan tidak alot. Penggemar menu ini rata-rata ketagihan dengan sambalnya. Pedasnya pas dan memberi sensasi rasa mak nyus saat bercampur dengan daging bebek yang gurih. Menu ini bisa didapat di Warung Makan Pojok, Jalan Brigjend Katamso, Pangenrejo, Purworejo. Warung ini adalah cabang dari Warung Makan Pojok di pojokan selatan alun alun Purworejo.

6. Sate & Gule Kambing Pak Bakri

Warungnya terbilang kecil. Namun, sajian sate dan gule kambing Pak Bakri sangat otentik dan selalu bikin ketagihan penggemarnya. Warung ini berada di pinggir Jalan Purworejo – Winong. Yang khas dari Pak Bakri adalah terbuat dari daging kambing muda, sehingga memiliki tekstur empuk. Makin nikmat dengan guyuran kuah kecap manis plus irisan bawang merah mentah. Anda tak perlu repot untuk menggigit daging dari tusukannya, karena penyajiansate di sini sudah tanpa tusukan.

7. Pempek TBA

Pempek TBA berlokasi di pintu gerbang TBA alias Taman Bermain Anak. Selain pempek, di kedai ini juga dijual tempura, sosis jumbo bakar, gorengan dan minuman ringan. Berbagai jenis pempek ada di sini. Pempeknya enak, cukonya juga pas. Apalagi harganya, ramah banget di dompet.

8. Bakpia Jeane

Bakpia Jeane merupakan bakpia kebanggan Purworejo. Lokasi tokonya ada di Bagelen, Purworejo. Persis di tepi Jalur Purworejo-Yogya (dekat jembatan Bagelen). Ada dua tipe bakpia, yang basah dan kering. Untuk yang kering keuntungannya bisa lebih tahan lama. Sedangkan yang basah cuma tahan seminggu saja sejak dimasak.

9. Dawet Ireng

Purworejo punya dawet versi sendiri yang biasa disebut dawet ireng (hitam). Dawet ireng berasal dari daerah Butuh, Purworejo. Uniknya dari minuman ini, butiran dawet berwarna hitam. Warna hitam ini diperoleh dari abu jerami yang dibakar kemudian dicampur dengan air. Selanjutnya digunakan sebagai pewarna dawet. Keunikan lainnya yaitu dalam penyajian. Jumlah dawet lebih banyak daripada kuahnya. Dengan ditambagkan sedikit es, dawet ireng akan sangat menyegarkan jika diminum pada siang hari.

10. Cenil

Makanan satu ini bisa dibilang unik. Sudah terlihat dari warna-warnanya yang cantik. Cenil terbuat dari pati ketela pohon atau tepung kanji yang diolah sedemikian rupa. Diberi warna, kemudian direbus. Bentuknya ada yang bulat-bulat kecil seperti kelereng, ada juga yang berbentuk kotak. Disajikan dengan ditaburi parutan kelapa dan gula pasir, kemudian dibungkus dengan daun pisang. Cenil biasa dijajakan di pasar-pasar tradisional di Purworwjo.(***)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>