BATAM – Kuliner khas kampung disajikan masif Wonderfood Ramadan Batam 2019. Variannya unik dengan warna menarik. Soal cita rasa jelas juara. Lebih spesial, bahan bakunya dibuat alami. Resep yang digunakan juga otentik. Warisan para leluhur. Nuansanya ‘Jom Balek Kampong’ pun kental terasa.
Wonderfood Ramadan Batam digelar 11-24 Mei 2019. Lokasinya ada di Dataran Madani, Jalan Raja Haji Fisabilillah, Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Event ini menampilkan 60 tenant. Dari total slot tenant, 70% diisi produk makanan dan minuman. Ada takjil, minuman segar, dan kue nusantara untuk menyambut Lebaran. Untuk slot sisa diisi fashion, asesoris, kosmetik, dan umum.
“Wonderfood memang etalase bagi beragam kuloner tradisional. Ada beragam kuliner khas ‘kampung’ yang disajikan di sini. Wonderfood memang destinasi terbaik untuk ngabuburit. Di sini juga digelar beragam kemeriahan untuk menyambut buka puasa,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, Selasa (14/5).
Dari sekian banyak kuliner tradisional, beberapa menonjol. Sebut saja Kue Jungkong. Kue ini terlihat sangat unik dengan warna khasnya. Ada gradasi putih, hijau, dan coklat kehitaman. Selain warna yang menyolok, rasanya juga nikmat. Kue Jungkok dijual oleh Nur Imamah (44 tahun). Sekilas, kue tersebut mirip bubur sumsum.
“Kue Jungkong sangat khas. Rasanya gurih dan manis. Manisnya pun alami dengan gula aren. Pokoknya nikmat. Kuliner seperti sangat ideal untuk berbuka puasa,” terang Rizki lagi.
Selain cita rasanya, aroma Kue Jungkokng juga sangat harum. Sebab, kue tersebut menggunakan pandan sebagai campurannya. Warna hijaunya muncul dari campuran daun suji dan pandan. Suji adalah daun dengan kandungan klorofil yang tinggi. Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati mengatakan, Wonderfood menjadi media branding kuliner tradisional.
“Wonderfood menjadi media promosi yang lar biasa. Di sini, kue tradisional diberi space luas. Selain ada nilai bisnis, di situ juga ada value lain. Kue tradisional kembali populer dan berharap terus mendapatkan tempat di masyarakat. Pembuatan kue tradisional mudah dengan bahan baku banyak dijumpai,” kata Dessy lagi.
Kue Jungkong memiliki 3 kelompk bahan baku. Untuk Lapisan Pandannya, bahan bakunya daun suji, pandan, air, tepung beras, sagu, santan, dan garam. Lapisan Putihnya dibuat dari tepung beras, tepung sagu, garam, daun pandan, dan santan. Lapisan Saus Gula Merahnya terdiri dari gula aren, air, hingga daun pandan. Setelah bahan siap, langkah berikutnya meraciknya.
Pengolahan Kue Jungkong relatif mudah. Langkah awal, blender daun pandan dan daun suji berikutnya lalu disaring. Campur semua lapisan pandan lainnya, baru dimasak dengan api kecil. Aduk terus hingga matang dan kental. Pada panci lain, campur bahan Lapisan Putih dengan laisan hijau pandan. Tuang ke dalam gelas cetakan. Pertama, lapisan hijau lalu putih. Jumlahnya sesuai selera masing-masing.
Bagaimana dengan sausnya? Masak gula aren dengan air bersama daun pandan hingga mencair. Saus Gula Aren tersebut lalu dimasukan ke dalam gelas yang berisi 2 lapisan sebelumnya. “Selain menjaga budaya, Kue Jungkong juga memiliki value tinggi. Ada nilai bisnis di dalamnya. Hal ini terlihat dari antusiasme publik terhadap kuliner tradisional tersebut.
Disajikan kepada pengunjung, Kue Jungkong dijual dengan harga Rp6 Ribu per kemasan besar. Untuk kemasan kecil hanya dilabeli banderol Rp2.500. Selain Kue Jungkong, Wonderfood menampilkan Es Cendol Jokam Khas Batam. Secara spesifik, keunggulan dari Es Cendol ini adalah saus gulanya. Sebab, sausnya dibuat dari gula aren yang didatangkan secara khusus dari Medan, Sumatera Utara.
“Kue Jungkong dan Es Cendol Jokam menjadi kombinasi berbuka yang unik. Es Cendolnya memberikan kesegaran alami. Secara khusus, pedagang kuiner tradisional di Wonderfood tidak memakai pengawet. Jadi, kuliner-kuliner tersebut aman dinikmati,” tegas Kabid Pengembangan Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Trindiana M Tikupasang
Sausnya dibuat dari gula aren murni. Tanpa campuran khusus lainnya. Pembedanya terdapat treatment pengolahannya. Untuk bahan baku cendolnya, terbuat dari komposisi tepung beras dan sagu. Pewarna es tersebut memakai daun pandan. Rasa yang ditawarkan ada durian, nangka, dan tape. Hargaya ramah, yaitu kisaran Rp7 Ribu hingga Rp10 Ribu per cup.
“Ramadan selalu memberikan keberkahan. Bagi yang mau berusaha, pasti ada jalan mendapatkan rezeki besar. Wonderfood ini menjadi pusat bisnis dan transaksi yang menjanjikan. Kami optimistis, pedagang mendapatkan inkam besar selama berjualan di sana,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)