BATAM – Ada satu hal menarik dari pelaksanaan Kunjungan Muhibah Bugis Melayu Serumpun. Dalam event yang berlangsung 27 April 2019 di Ibis Style Hotel, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, seluruh tamu undangan diajak mengikuti Joget Lambak bersama-sama.
Karena dilakukan bersama-sama, Joget Lambak menjadi sangat seru. Semua yang hadir larut dalam joget khas Melayu yang berasal dari Kepulauan Riau itu. Lantas seperti apa sih Joget Lambak? Yuk kita kupas.
Kabid Pemasaran Area II Asdep Pemasaran I Regional I Trindiana Tikupasang, menilai Joget Lambak bisa menghidupi suasana.
“Suasana menjadi seru saat Joget Lambak dilakukan. Karena, tidak ada batasan. Semua bergerak bersama dan berbagi kegembiraan bersama-sama. Momennya yang sangat luar biasa,” tutur Diana, Rabu (1/5)
Joget Lambak dikenal juga dengan sebutan joget dangkung, atau Joget Tandak. Lambak adalah salah satu tarian melayu yang cukup terkenal di daerah Kepulauan Riau. Tarian ini sudah ada sejak lama. Konon, tarian ini ini dikenal sejak abad ke-17.
Joget Lambak adalah kesenian yang memadukan unsur tari, musik, dan nyanyian. Joget ini tumbuh subur di perkampungan nelayan.
Kesenian ini biasanya dipergelarkan atau dipentaskan pada malam hari, sekitar pukul 20.000 WIB sampai dengan tengah malam.
Buat Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Dessy Ruhati, berharap Joget Lambak bisa terus diperkenalkan. Agar, pamornya semakin naik.
“Joget Lambak memperkaya budaya yang ada di Tanah Air. Ini kesenian khas Kepulauan Riau, saya harap kesenian ini bisa lebih diperkenalkan. Saya rasa wisatawan juga bisa dilibatkan, dan ini bisa menjadi kesan tersendiri buat mereka,” paparnya.
Keinginan Dessy rasanya bisa diterapkan. Sebab, Joget Lambak adalah bentuk ungkapan kegembiraan. Kesenian ini memadukan tiga unsur ungkapan perasaan gembira manusia, yaitu tarian dengan gerakan-gerakan yang lincah, musik dengana irama cepat, dan lagu-lagu dengan syair untuk bersenang-senang. Joget lambak mudah dimainkan sehingga sering digunakan untuk menyambut tamu.
Umumnya, penari menggunakan kostum penari melayu. Penari laki-laki memakai baju kurung cekak, kain songket, plekat, dan kopiah. Penari perempuan mengenakan baju kurung labuh, kain songket, kain samping, anting-anting, kalung, serta sanggul rambut lipat pandan.
Dengan iringan musik yang bertempo cepat dan lagu yang gembira, membuat kesenian joget lambak ini menjadi tarian pesta yang menyenangkan
Menteri Pariwisata juga berharap Joget Lambak terus diperkenalkan kepada wisatawan. Sebab, hal ini bisa turut melestarikan kebudayaan.
“Sebagai simbol atau ungkapan kebahagiaan, sangat baik jika Joget Lambak diperkenalkan kepada tamu-tamu mancanegara. Sebagai ungkapan jika kita senang, kita bahagia dengan kehadiran mereka. Ini bisa meninggalkan kesan mendalam,” paparnya.