TOBASA – Kamis (4/4) malam, hujan deras mengguyur kawasan The Kaldera – Toba Nomadic Escape yang berada di Sibisa, Kecamatan Ajibata, Toba Samosir (Tobasa). Namun, kehangatan tetap tercipta di Plaza The Kaldera. Karena, seluruh pengunjung menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Seluruh tamu undangan, ditambah pengisi acara seperti band DIAA yang beranggotakan pasangan suami-istri Aqy-Audrey, dan duet pembaca acara TJ dan Arie Dagieng, serentak mengucapkan selamat ulang tahun untuk Menteri asal Banyuwangi, Jawa Timur itu. Seremoni tiup lilin tidak bisa dihindari.
Meski hujan semakin deras, keseruan tidak berhenti. Vokalis DIAA Aqy mengajak seluruh undangan karaoke. Lagu yang meluncur adalah Dealova yang dipopulerkan Once, eks vokalis Dewa 19. Suasana ini membuat pengunjung lupa dengan hujan. Apalagi, keseruan itu diciptakan dalam suasana makan malam. Kehangatan benar-benar tercipta.
Menteri Arief Yahya sendiri sangat berharap The Kaldera – Toba Nomadic Escape bisa berkembang dan memperkuat posisi Danau Toba sebagai destinasi unggulan.
“Kita harus petakan posisi The Kaldera. Dengan penampilannya saat ini, The Kaldera menurut saya akan sangat layak menjadi Nomadic Amenities. Apalagi The Kaldera memang dilengkapi dengan amenitas-amenitas keren,” paparnya.
Sejumlah amenitas yang sudah terpasang di The Kaldera adalah 15 Bell Tent, Bubble Tent, Cabin, dan Homepod. Dari deretan amenitas itu, Menpar sempat singgah dan merasakan kenyamanan di Cabin dan Bubble Tent.
Sedangkan Kepala Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo mengatakan, pembangunan ini merupakan janji kepada Menteri Pariwisata yang sudah dipenuhi.
“Pada Februari lalu, saya sudah berjanji ke Pak Menteri untuk membangun sebuah destinasi nomadic tourism. Sekarang janji itu saya tepati. Dan inilah hasilnya, The Kaldera – Toba Nomadic Escape,” tutur Arie yang tak lupa mengucapkan terima kasih kepada timnya yang telaj bekerja keras.
Arie juga berharap The Kalder akan menjawab kebutuhan atraksi dan amenitas untuk Danau Toba. Khususnya atraksi dan amenitas berkelas dunia.
Sedangkan Ketua Tim Percepatan Nomadic Tourism Waizly Darwin, mengatakan nomadic tourism adalah konsep masa depan pariwisata Indonesia.
“Tren masa depan sektor pariwisata Indonesia adalah Nomadic Tourism. Mengapa? Karena biayanya hemat jika dibandingkan membangun hotel. Kemudian waktu pengembangannya juga tidak lama. The Kaldera ini contohnya hanya dibangun 2 bulan. Juga bisa dipindah sesuai dengan kebutuhan,” papar Waizly.(*)