TANJUNG BALAI KARIMUN – Eksistensi ditunjukan Festival Barongsai Karimun, Kepulauan Riau. Karena pesonanya, Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) memasukannya dalam kalender event tahunannya. Startnya dimulai dari Festival Barongsai 2019. Menjadi member FOBI, Festival Barongsai Karimun pun berpotensi mendapatkan banyak value di masa mendatang.
Untuk tahun ini, Festival Barongsai 2019 digelar 26-27 April. Lokasi berada di Panggung Rakyat Puteri Kemuning, Coastal Area, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). Festival ini diikuti 14 tim dari 3 negara. Slot 50% diberikan bagi kontestan asing. Selain Indonesia, ada juga slot 3 tim asal Singapura dan 4 tim paspor Malaysia. Slot domestik diisi oleh 7 tim dari Kepri.
Jumlah peserta Festival Barongsai 2019 surplus 2 tim. Sebab, festival serupa tahun lalu hanya diikuti oleh 12 tim saja. Tim asal Malaysia dan Singapura total diberi slot 30% saja. Sisanya sepenuhnya diisi oleh tim asal Kepri. Dengan progress kompetitif, Festival Barongsai 2019 Karimun ditarik sebagai member FOBI. Teknis aplikasinya akan dibahas dalam technical meeting Festival Barongsai 2019, Kamis (25/4) sore.
“Masuknya Festival Barongsai Karimun sebagai event tahunan FOBI tentu sangat menggembirakan. Hal ini menjadi kerja positif para stakeholder di sana. Dengan kolaborasi bersama FOBI, kami pun optimistis Festival Barongsai Karimun akan jadi semakin besar,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, Rabu (24/4).
Masuknya Festival Barongsai Karimun jadi event tahunan FOBI tentu menjanjikan banyak value. Sebab, festival berpotensi menjaring lebih banyak slot peserta khususnya dari nusantara. Selama ini, Festival Barongsai Karimun lebih memprioritasnya peserta lokal Kepri menyangkut ketersediaan anggaran. Pada festival tahun ini, Hong Kong dan Thailand sebenarnya tertarik bergabung tapi terkendala efisiensi bujet.
Untuk penyelenggaraan Festival Barongsai 2019, sumber anggaran berasal dari APBD Provinsi Kepri. Festival ini juga mendapat support penuh Kementerian Pariwisata. Tuan rumah Karimun hanya sebagai fasilitator. Selain venue, Karimun juga mengatur komposisi slot peserta Festival Barongsai 2019. Rizki menambahkan, Festival Barongsai Karimun terus menunjukan progress menggembirakan.
“Festival Barongsai semakin menunjukan eksistensinya. Kemasan festival ini selalu menarik. Pada tahun mendatang Festival Barongsai di Karimun akan semakin ramai. Sebab, jumlah pesertanya pasti lebih banyak. Akan ada banyak tim dari seluruh wilayah nusantara yang ikut bergabung,” kata Rizki.
Minat besar ditunjukan oleh beberapa wilayah terkait penyelenggaraan Festival Barongsai 2019. Daerah seperti Pontianak, Medan, Pekanbaru, dan Padang sebenarnya sangat antusias bergabung. Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menerangkan, penyesuaian konten atas Festival Barongsai Karimun akan dilakukan untuk mengakomodir FOBI dan industri pariwisata.
“Penyesuaian-penyesuaian memang harus dilakukan. Hal ini guna mendapatkan formulasi terbaik versi FOBI dan Pemerintah Kabupaten Karimun. Sebab, Karimun juga harus mendapatkan porsi cukup untuk mengeksplorasi potensi pariwisatanya. Konsep awal tersebut tampaknya bisa dilihat sekarang. Adapun untuk tahun depan bisa lebih dioptimalkan lagi,” terang Dessy.
Selain komposisi lokal, space besar juga terbuka bagi slot mancanegara. Sebab, FOBI juga memiliki slot terkait peserta mancanegara. Terlepas dari potensi besar dan antusias peserta, durasi Festival Barongsai juga bisa lebih panjang. Event tersebut bisa digelar dari pagi hingga malam sesuai dengan jumlah peserta atau durasi hari festivalnya yang ditambah.
“Festival Barongsai 2019 digelar 2 hari dengan jadwal malam. Kalau jumlah pesertanya bertambah sesuai dengan slot FOBI, otomatis akan ada penyesuaian tata waktunya. Event bisa dimulai dari pagi dengan beragam treatment atau juga menambah hari festivalnya. Nanti semuanya akan dilihat setelah Festival Barongsai 2019 berakhir. Sebab, evaluasi menyeluruh pasti dilakukan,” jelas Dessy lagi.
Barongsai memang jadi event yang digemari di tanah air. Barongsai bahkan sudah menjalani eksebisi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat. Waktu itu, eksebisi cabang olahraga Barongsai ini diikuti oleh 712 atlet dari 15 provinsi. Ada 9 nomor yang dipertandingkan di sana menurut kategori Naga, Peking Sai, hingga Barongsai sendiri.
“Masuknya Festival Barongsai 2019 dalam kalender FOBI dan mulai dijalankan sekarang jadi loncatan besar. Sebab, event ini ikut menyokong perkembangan Barongsai sebagai olahraga dan budaya. Festival Barongsai juga jadi daya tarik untuk mendatangkan wisatawan,” tegas Kabid Pengembangan Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Trindiana M Tikupasang.
Munculnya sinergi antar institusi dalam Festival Barongsai Karimun diapresiasi oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar optimistis, akan ada banyak value yang didapat Karimun melalui event tersebut. “Pariwisata Karimun dan Barongsai akan terus eksis. Kolaborasi seperti ini harus dilakukan agar optimal mendatangkan banyak value. Silahkan datang ke Festival Barongsai 2019. Enjoy Karimun,” tutup Menpar. (*)