Kemenpar Dukung Festival Lawata Tampilkan Keindahan Tenun Bima*
*BIMA, 6 April 2019* – Keindahhan wastra atau kain tradisional daerah yang ada di Indonesia, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tak jarang setiap daerah juga memiliki berbagai cara untuk kain tradisional semakin lestari bahkan terkenal hingga penjuru dunia.
Untuk melestarikan hal itu, Kabupaten Bima di Nusa Tenggara Barat, menggelar Festival Lawata yang berlangsung pada 6-8 April 2019 bertempat di ODTW Lawata Kota Bima, NTB. Yang juga bertepatan dengan HUT ke 17 Kota Bima.
Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar, Hendry Noviardi, di Bima, Sabtu (6/4) menjelaskan, Kemenpar mendukung Festival Lawata sebagai salah satu cara mengakat tenun lokal agar bisa bersaing dengan kain-kain lainnya.
“Kami mendukung daerah untuk melestarikan dan mempromosikan tenun lokal. Dengan membawa desainer Samuel Wattimena, untuk memberikan sentuhan agar tenun Bima bisa terpromosikan dengan baik,” katanya.
Festival Lawata menggelar fashion show oleh tim modeling dari Jakarta dan Kota Bima untuk menampilkan bahan tenun asli Indonesia dengan tema “Bima Go Nusantara.
“Selain orang-orang terpilih untuk menjadi model dari Kota Bima, ada 2 model dari Jakarta yang juga hadir. Ini bagus, untuk memperkenalkan kain-kain khas Bima,” ujar Hendry.
Sementara itu, Samuel Wattimena menambahkan, kedatangannya dalam rangka ikut berpartisipasi membuat kain tenun Bima semakin dikenal.
“Sebab, saya ingin agar desainer muda mengenal kain daerah. Kedua, supaya kain daerah tersebut mendapatkan penanganan baru,” tandasnya.
Samuel berharap, lewat acara ini ia bisa menginspirasi para desainer muda untuk menunjukkan potensi mereka dalam “memanjangkan” umur kain tenun yang sudah menjadi warisan budaya. Bukan hanya di Bima, melainkan juga di berbagai daerah lain.
“Saat ini selera pasar, cara pemasaran, dan market yang berkembang pesat pada era desainer sekarang, jauh berbeda dibanding era desainer sebelumnya,” pungkasnya.