JAKARTA – Salah satu sektor pariwisata yang paling menjanjikan untuk dikembangkan adalah MICE. Atau Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Kementerian Pariwisata terus menggali potensi ini. Salah satu lewat Indonesian MICE National Conference (INAMICE) 2019. Event ini akan digelar, Rabu (10/4), di Merak Room 1-2, Lower Lobby, Jakarta Convention Center (JCC), Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta.
“Potensi besar dimiliki industri MICE. Sebab, MICE ikut mengatrol pergerakan wisatawan. Dengan potensi itu, optimalisasi harus dilakukan. Untuk mendukung akselerasi industri pariwisata melalui MICE, maka SDM-nya (Sumber Daya Manusia) juga harus disiapkan,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani, Selasa (9/4).
INAMICE 2019 jadi kolaborasi antara Kemenpar Program Studi MICE Politeknik Negeri Jakarta. Event ke-3 tersebut mengusung tema ‘Menjadikan MICE sebagai Tulang Punggung Pariwisata Indonesia’. INAMICE 2019 akan diikuti sekitar 150 peserta. Mereka terdiri dari unsur-unsur kementerian/lembaga, pemerintah daerah, destinasi, asosiasi industri MICE, industri MICE, akademisi, dan media.
“Peserta INAMICE dari berbagai latar belakang. Agenda tahunan ini sangat penting. Sebab, konferensi ini mengidentifikasi seluruh tren MICE di dunia. Nantinya juga akan digali strategi guna memenangkan persaingan pasar MICE. Khususnya, bidding event MICE yang ada di mancanegara,” jelas Giri Adnyani.
Mengacu data Global Business Travel Association (GBTA) 2014, posisi MICE sangat kompetitif. Sebab, minimal 50% dari transaksi wisata dunia USD1,18 Triliun adalah perjalanan bisnis. Porsi menjanjikan pun dimiliki Asia Pasifik denga porsi transaksi MICE mencapai 40% dari slot tersebut. Giri Adnyani pun menambahkan, pertumbuhan MICE saat ini semakin positif.
“Pergerakan industri MICE sudah melesat jauh saat ini. Angka transaksinya semakin menjanjikan. Hal ini tentu harus dioptimalkan. Selain pergerakan wisatawannya, kemampuan spending wisatawan dari lini MICE juga sangat bagus. Momentum itu akan dioptimalkan melalui program tahunan INAMICE,” lanjutnya lagi.
Spending positif dimiliki wisatawan berbasis MICE. Berdasarkan International Congress & Convention Association (ICCA) pada 2018, wisatawan MICE memiliki kemampuan spending USD2.000 per orang per hari. Angka tersebut merupakan 7 kali lipat dari kemampuan spending wisatawan biasa. Spesialnya, wisatawan MICE ini memiliki rata-rata menginap 5 malam.
“Pemahaman seperti ini harus dimiliki oleh semuanya. Dengan visi yang sama, sinergi yang dilakukan pasti akan lebih efektif. Optimalisasi MICE ini sebagai upaya untuk menaikan inkam industri pariwisata. Ujungnya masyarakat luas juga ikut menikmati hasilnya. Untuk itu, INAMICE 2019 ini sebagai agenda wajib yang ikuti oleh para stakeholder,” kata Giri Adnyani.
INAMICE 2019 menawarkan narasumber kapabel. Keynote speech rencananya dilakukan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Tema bahasannya, ‘Strategi Indonesia dalam Mendatangkan Wisatawan Bisnis Mancanegara’. Dimulai pukul 08.00 WIB, INAMICE 2019 akan terbagi menjadi beberapa segmen. Segmen 1, yaitu ‘Kunci Sukses Mendatangkan Event MICE ke Indonesia’.
Pada segmentasi pertama, ada sekitar 4 narasumber. Selain Giri Adnyani, ada juga Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif BAPPENAS Leonardo AA Teguh Sambodo. Ikut bergabung juga Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Satyamurti Poerwadi. Lalu, ada juga Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia Emi Nurjasmi.
Untuk segmen 2 INAMICE 2019, sub tema yang disajikan ‘Tren dan Strategi Mendatangkan Event MICE ke Indonesia’. Segmentasi ini menampilkan 4 narasumber. Ada Ketua INAHPBA Toar JR Lalisang dan Chairman ICCA Asia Pacific Chapter Noor Ahmad Hamid, dan Ketua Biro INACEB Budi Tirtawisata. Slot lainnya, Wakil Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata MICE Kemenpar Riyanthi Handayani.
“INAMICE 2019 ini program yang penting. Sebab, ada sharing terkait berbagai hal menyangkut wisata MICE. Dari sini, semoga ada input terbaik untuk menyusun strategi optimalisasi potensi pasar MICE. Sebab, potensi sangat besar MICE dimiliki Indonesia,” papar Asisten Deputi Pengembangan Industri dan Kelembagaan Pengembangan Wisata Alam dan Buatan Kemenpar Alexander Reyaan.
Digelar sehari dengan konten padat, INAMICE 2019 tetap menawarkan eksotisnya budaya nusantara. Program tersebut juga akan menampilkan Tari Topeng khas budaya Sunda.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun menjelaskan, MICE akan menjadi salah satu pilar utama yang mendukung pergerakan masuk wisman ke Indonesia.
“MICE ini sangat menjanjikan. Slot marketnya besar, lalu potensi transaksinya sangat menjanjikan. Hal ini harus dioptimalkan agar pergerakan wisman maksimal tahun ini. Lebih penting, MICE juga memiliki wisatawan berkualitas dengan kemampuan spending besar per harinya,” tutup Menpar.(*)