KBRI : Filipina Sangat Menjanjikan Bagi Pariwisata Indonesia

MANILA – Filipina menjadi market pariwisata yang menjanjikan bagi Indonesia. Arus kunjungan dari wisatawannya positif. Mereka juga memiliki slot milenial menjanjikan. Profil positif ini pun jadi garansi kesuksesan World Travel Lifestyle Expo (WTLE) 2019 Filipina, 5-7 April.

Launching WTLE 2019 Filipina sudah dilakukan Jumat (5/4) pagi waktu setempat. Lokasi event berada di SMX Convention Center, Mall of Asia, Pasay City, Manila, Filipina. Digelar 3 hari, WTLE 2019 diprediksi dihadiri 10.000 orang pengunjung. Komposisinya, 63% para travelers, lalu slot pelajar-mahasiswa sekitar 24%, dan B2B memiliki prosentase 13%.

“WTLE 2019 ini sangat menjanjikan. Progressnya bagus karena pasar Filipina sangat potensial. Jumlah orang kaya di Filipina semakin banyak dengan gap sempit. Profil seperti ini akan bagus, apalagi kalau terus dioptimalkan,” ungkap Deputy Chief of Mission Indonesia Keduataan Besar Republik Indonesia di Filipina, Budi Dhewajani, Jumat (5/4).

Prospek perekonomian cerah dimiliki Filipina. Mengacu prediksi Asian Development Bank (ADB), nilai ekonomi Filipina akan tumbuh 6,9% pada 2019 ini. Filipina membidik status masyarakat dengan income menengah atas. Artinya, angka kemiskinan terpangkas sekitar sepertiganya hingga menjadi 14%. Budi menambahkan, membaiknya daya beli masyarakat menjadi berkah bagi pariwisata.

“Daya beli masyarakat di Filipina terus membaik dalam beberapa tahun terakhir. Progress ini tentu jadi acuan terbaik pariwisata Indonesia untuk mengoptimalkan potensi Filipina. Apalagi saya sangat bangga dengan Kemenpar di bawah kepemimpinan pak Arief Yahya kini lebih berwibawa. Boothnya bagus, boothnya sering mendapatkan penghargaan, jadi kami ikut bangga di sini,” jelas Budi.

Rapor positif pasar Filipina mulai diperlihatkan sejak 2017. Produk Domestik Bruto (PDB) 2017 Filipina ada di strip 6 dari 10 negara ASEAN. PDB Filipina berada diangka USD2.900 atau terpaut USD1.200 dari Indonesia. PDB Filipina surplus USD1.100 dari Vietnam yang tepat berada di bawahnya. “Ada banyak value dari market Filipina. Setelah WTLE 2019 arus wisatawan Filipina akan terus naik. Apalagi kalau kita semua sama-sama tindak lanjuti,” tutur Budi lagi.

Progress positif dimiliki pergerakan wisatawan Filipina sepanjang 2018. Realisasi dari arus wisatawanya mencapai 217.582 orang. Angka ini surplus 104% dari target 210 Ribu orang wisatawan Filipina. Lalu, mengacu realisasi tahun lalu, target besar dipancang 2019. Wisatawan Filipina ditarget 280 Ribu orang. Artinya, dibutuhkan penambahan slot wisatawan Filipina hingga 33%.

“Postur besar terus ditunjukan market Filipina. Pergerakan wisatawannya seiring membaiknya kondisi perekonomian di dalam negeri Filipina. Value ini tentu akan terus dioptimalkan, makanya kami ikut di WTLE 2019. Artinya, kami bisa bersentuhan langsung dengan konsumen lokal Filipina baik secara individu atau korporasi,” tegas Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizky Handayani.

Postur market Filipina kompetitif. Mengacu Euromonitor, outbound wisatawan Filipina mencapai 8,59 Juta orang pada 2017. Share wisman yang datang ke Indonesia mencapai 4%. Filipina juga memiliki destinasi favorit, seperti Bali, Jakarta, dan Batam (Kepulauan Riau). “Filipina memiliki banyak destinasi tradisional, tapi kami tetap tawarkan alternatif lain. Sebaran marketnya sangat beragam,” ujar Rizky.

Menawarkan sebaran market besar, slot wisatawan milenial Filipina mencapai 42 Juta. Angka ini lebih besar dari slot milenial milik Vietnam sebesar 26 Juta, apalagi Thailand yang berkisar 19 Juta orang. Dan, slot terbesar memang masih didominasi Tiongkok dengan pasar 333 Juta orang. Menariknya lagi, pasar Asia (rentang usia 15-34 tahun) ini didominasi milenial dengan slot 57%.

“Filipina menawarkan banyak alternatif. Pasar milenial di sana sangat besar. Slot tersebut tentu akan dioptimalkan. Apalagi, Indonesia banyak memiliki destinasi yang sangat instagramable. Spot ini tentu sangat cocok bagi kaum milenial Filipina. Kami datang ke sini juga semangatnya sesuai tema yakni life style di Filipina,” tambah Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.

Mengacu arus pergerakannya, wisatawan Filipina datang ke Indonesia dominan 70% menikmati liburan. Karakter yang dinikmatinya adalah wisata belanja dan kuliner selain wisata alam dan bahari. Untuk slot MICE sekitar 26% dengan aktivitas meeting dan pertemuan. Pada setiap kunjungan, wisatawan punya length of stay rata-rata 5,97 hari. Kemampuan spending-nya USD792,75 per kunjungan.

“Pasar Filipina akan terus tumbuh seiring membaiknya internal mereka. Kami mengundang wisatawan Filipina untuk datang ke Indonesia. Destinasi di Indonesia selalu menawarkan experience berbeda dan ini bisa diekplorasi setiap saat. Alam, budaya, dan kulinernya kami sangat bagus. Selain atraksi, aksesibilitas dan amanitasnya juga sudah siap. Silahkan datang ke Indonesia,”tutup tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>