KARANGANYAR – Pariwisata Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memantapkan diri menatap masa depan. Setelah Jateng secara resmi meluncurkan Calendar of Event (CoE) Jateng 2019. Peluncuran tersebut dilakukan Arcadea Hotel Alana, Karanganyar, Senin (29/4). Sebanyak 70 event unggulan siap tersaji memanjakan wisatawan yang berkunjung ke Jateng.
“Peluncuran CoE ini menjadi pembuktian betapa seriusnya Jateng mendorong sekror pariwisatanya. Apalagi event yang digelar sangat banyak. Bahkan 6 event pariwisata Jateng masuk ke dalam 100 CoE Kemenpar tahun 2109,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Selasa (30/4).
Event yang ditawarkan pun super lengkap. Dari mulai event seni budaya, musik, hingga sport tourism.
Lebih istimewanya lagi Borobudur Marathon masuk ke dalam Top 10 Nasioanal Event Kemenpar. Sedangkan Festival Payung Indonesia, Solo International Performing Art (SIPA), Festival Cheng Ho, Dieng Culture Festival, serta Solo Batik Carnival masuk dalam 100 Wonderful Event.
Sebaran eventnya pun luas. Dari 70 event yang masuk, tersebar di 35 Kabupaten/Kota di Jateng. Menurut Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, CoE ini untuk mengangkat potensi pariwisata di Jateng. Karena tak dapat dipungkiri, hampir semua daerah di Jateng memiliki potensi beragam dan tidak kalah menarik dari provinsi lain. Baik wisata alam, seni budaya, kuliner, maupun religi yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Jateng, menjadi tujuan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Mantan anggota DPRD Jateng tersebut menyampaikan, mendorong pegiat pariwisata dan pemerintah daerah untuk terus menggali beragam potensi daerah, kemudian mengemasnya menjadi event-event tahunan yang mampu menjadi daya tarik wisatawan. Menurutnya, kemajuan pariwisata dapat mengurangi angka kemiskinan karena mampu menjadi pengungkit ekonomi masyarakat sekitar.
“Daerah-daerah di Jateng mempunyai banyak potensi. Karenanya, kita jangan hanya menjadi penonton tetapi harus pula menjadi penikmat. Potensi daerah harus digali dan dikelola dengan baik, seperti Umbul Ponggok di Klaten yang dikelola oleh BUMDes kini telah menghasilkan pendapatan asli daerah mencapai lebih dari Rp10 miliar per tahun,” katanya.
Wagub menambahkan, peran pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam upaya menggali dan mengembangkan berbagai potensi daerah, termasuk para pemuda dengan berbagai gagasan kreatif dan inovatif. Sehingga potensi-potensi di daerah bisa dikenal oleh masyarakat luas.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan berbagai sarana prasarana guna memajukan sektor pariwisata, kepemudaan dan olahraga di Jateng. Di antaranya, pembangunan Bandara di sejumlah daerah, sehingga semakin mempermudah akses wisatawan masuk di Jateng.
“Antara lain ada Bandara Jenderal Soedirman di Purbalingga, kemudian daerah timur ada bandara di Ngloram, serta pengembangan bandara di Karimunjawa yang merupakan salah satu objek wisata bahari sangat indah di Jateng,” beber Gus Yasin.
Sementara itu, Kepala Disporapar Jateng Sinoeng N Rachmadi menyampaikan, Jateng berkomitmen menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan. Apalagi potensi pariwisata Jateng sangat melimpah.
Dia juga mencontohkan event Borobudur Marathon yang disebut juga sebagai sport tourism, menjadi bukti olahraga dan pariwisata mampu bersinergi membangun sebuah event menarik dan mengundang perhatian dunia.
Diharapkan, event-event olahraga di Jateng lainnya, seperti Jepara International Triathlon dan Gowes Karimunjawa dapat dikemas dengan baik dan dipromosikan secara optimal.
“Tidak kalah menarik pagelaran Dieng Culture Festival. Event pariwisata tahunan ini mampu menjadi event dengan skala internasional dengan ritual pemotongan rambut gimbal,” tandasnya.
Apresiasi pun diberikan Staf Ahli Menteri Bidang Multi Kultural Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti, yang hadir pada peluncuran tersebut. Menurutnya langkah Jateng sudah tepat, karena atraksi merupakan cara efektif untuk mempromosikan destinasi pariwisata. Contoh konkritnya Banyuwangi. Banyuwangi telah bertransformasi menjadi destinasi unggulan berkat atraksinya. Disamping itu pemimpin daerahnya juga mempunyai komitmen yang kuat untuk memajukan pariwisata.
“Konsepnya selalu sama 3A. Aksesnya baik, amenitasnya baik lalu didukung dengan atraksi yang berstandar global untuk mengundang wisatawan datang. Itu semua harus didukung oleh komitmen kuat pemimpin daerahnya. Sehingga potensi pariwisata Jateng yang begitu luar biasa akan makin nge-hits lagi,” kata wanita berkerudung itu. (*)