JAKARTA – Pariwisata Serang, Banten, akhirnya berdenyut kencang. Salah satu pemicunya diberikan oleh Banten Historical Paddling. Konsep wisata bahari yang diberikan menghidupkan kembali perairan Serang. Apalagi, respon positif diberikan publik kepada sport tourism tersebut.
Banten Historical Paddling sudah digelar Rabu (3/4). Lokasinya berada di Karangantu, Serang, Banten. Event ini dipusatkan di perairan Pulau Lima dan Pulau Kambing. Digelar sehari dengan nuansa wisata kental, Banten Historical Paddling diikuti 30 orang peserta. Rinciannya, ada 26 peserta Stand Up Paddle dan 4 orang yang meluncur di atas Kayak. Mayoritas peserta berasal dari area Jakarta.
“Anemo peserta sangat positif. Mereka antusias mengikuti event ini. Apalagi, Banten Historical Paddling ini menjadi treatment untuk meramaikan kembali pariwisata di sana. Sebab, pasca tsunami, pariwisata agak sepi. Kami optimistis, area ini akan ramai kembali. Bagaimanapun, destinasi wisata dan perairan di sini sudah aman,” ungkap Ketua Sea Kayak Indonesia Ade Satari, Kamis (4/4).
Menguatkan kembali branding pariwisata Serang, Banten Historical Paddling dikemas sangat friendly. Konsepnya trip, bukan kompetisi. Mereka mengekplorasi eksotisnya perairan Serang. Apalagi, wilayah ini memiliki banyak destinasi. Ade menambahkan, venue Banten Historical Paddling adalah yang terbaik dengan kekuatan dan karakter khasnya.
“Kami berkolaborasi dengan Pokdarwis di sana. Secara penyelenggaraan, event ini sukses. Pesertanya sangat antusias. Venuenya memang unik dan menarik. Pulau Lima dan Pulau Kambing itu destinasi terbaik untuk menikmati wisata bahari. Alamnya sangat eksotis. Silahkan datang kembali ke sana, sebab area ini banyak memiliki spot terbaik,” lanjut Ade lagi.
View eksotis dimiliki Pulau Lima dan Pulau Kambing. Untuk Pulau Lima, kawasan ini memiliki pasir putih yang sangat halus. Airnya sebening kristal hingga deretan warna warni terumbu karang terlihat dari permukaan. Gradasinya pun mempesona dengan hijau rimbunnya hutan mangrove. Ade yang juga Ketua Sea Kayak Owners Club Indonesia mengatakan, wisatawan memiliki banyak opsi destinasi.
“Peserta Banten Historical Paddling bisa belajar banyak hal terkait Paddle dan Kayak. Mereka juga bisa menikmati pesona yang banyak ditawarkan destinasi ini. Selain wisata bahari, kawasan ini juga memiliki destinasi lain yang tidak kalah unik,” kata Ade.
Deret nuansa wisata bahari makin kental dengan Pulau Tunda dan Pulau Sangiang. Selain warna pantai, Serang menawarkan sisi eksotis lainnya. Serang memiliki destinasi Masjid Agung Banten, Museum Kepurbakalaan, juga Vihara Avalokitesvara. Ada juga destinasi Banten Lama, Benteng Speelwijk, Situs Keraton Surosowan, hingga The Royale Krakatau Golf & Country Club.
“Potensi besar memang dimiliki Serang. Event-event dengan trip pendek seperti ini harus banyak dibuat. Sebab, ini untuk menaikan awareness. Kami harus banyak menjaring peserta lokal untuk event lainnya yang lebih besar,” tegas Ade lagi.
Banten Historical Paddling jadi pemanasan bagi Belitong Geopark International Stand Up Paddle and Kayak Marathon (BGISUP-KM) 2019. BGISUP-KM 2019 ini akan digelar 2-4 Agustus. Lokasinya berada di Tanjung Kelayang, Belitung. Proses registrasinya telah dibuka. Event juga akan dimeriahkan dengan Belitong Geopark Expo 2019.
“Kami optimistis, penyelenggaraan BGISUP-KM 2019. Sebab, pre eventnya sudah digelar melalui Banten Historical Paddling. Mumpung masih ada waktu, silahkan registrasi. Sebab, BGISUP-KM 2019 memberi banyak experience bagi peserta. Alam dan budaya di Belitung itu sangat eksotis,” ujar Ade lagi.
Digelar 3 hari, BGISUP-KM 2019 akan mempertandingkan 3 kategori. Ada Stand Up Paddle Marathon yang terbagi 2 menjadi sub kelas, yaitu Stand Up Paddle Marathon 10K dan Stand Up Paddle Marathon Race. Kategori lainnya Kayak Marathon. Lomba ini terbagi dalam K1 Marathon 21K dan K2 Marathon 21K. Untuk kategori ke-3 adalah Traditional Canoe Marathon bagi Top 3.
“Agenda sport tourism selalu memberikan impact positif besar bagi destinasi. Dengan digelarnya Banten Historical Paddling, ini artinya pariwisata di Serang telah pulih. Arus kunjungan wisatawan akan normal kembali. Untuk BGISUP-KM 2019, ini juga event besar. Kami percaya event ini akan menarik wisman dalam jumlah besar. Tanjung Kelayang itu destinasi luar biasa,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya. (*)