Desa Temajuk, Wisata Crossborder Kelas Dunia di Ekor Pulau Kalimantan
Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas terletak di sebelah paling barat Kalimantan Barat.
Nama ini mungkin masih sangat asing bagi traveler di Indonesia. Desa kecil yang terletak persis di ekor pulau Kalimantan ini punya destinasi wisata kelas dunia yang belum banyak diketahui.
Bagi masyarakat di Kalimantan Barat, nama Temajuk seolah sudah menjadi salah suatu magnet wisata. Primadona andalan Kabupaten Sambas ini bahkan tak pernah putus kunjungan wisatawan, baik lokal maupun dari negara tetangga, Malaysia.
Meski punya segudang destinasi berkelas dunia, Temajuk belum sepenuhnya ditunjang dengan infrastruktur yang berstandar global. Sekilas tentang Temajuk Desa Temajuk mulai dibuka pada tahun 1981. Saat itu merupakan masa keemasan aktivitas penebangan kayu ilegal.
Salah satu sudut panorama pantai di Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Salah satu sudut panorama pantai di Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.(KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN) Awalnya para pekerja kayu itu membuat tempat menginap disana, kemudian mulai membuka lahan untuk kebun dan akhirnya menjadi pemukiman seperti saat ini.
Temajuk masih sangat terisolir pada saat itu. Beberapa tahun kemudian, pembangunan jalan baru masuk di Temajuk, itu juga setelah adanya kabar pencaplokan wilayah di dusun Camar Bulan menjelang akhir tahun 2011. Temajuk mendadak menjadi pusat perhatian, mulai dari kabupaten, provinsi, hingga tingkat pusat.
Tanpa kabar itu, mungkin saja Temajuk masih seperti yang dulu, terisolir dan nyaris tak terdengar namanya.
Salah satu sudut panorama pantai di Temajuk Salah satu sudut panorama pantai di Temajuk
Tahun 2012 pembangunan jalan menuju Temajuk mulai dikerjakan, meski baru sebatas jalan perkerasan tanah. Tapi itu sudah cukup membuka keterisoliran.
Dari Sambas, untuk menuju Temajuk harus menyeberangi dua sungai dengan menggunakan kapal feri. Penyeberangan pertama ada di Sekura, sedangkan penyebrangan kedua ada di Sungai Sumpit. Dermaga feri di Sungai Sumpit baru beroperasi setahun terakhir. Sejak jalan dibangun dan dermaga beroperasi, saat itulah Temajuk perlahan mulai ramai dikunjungi, bahkan saat ini wisatawan bisa menggunakan mobil.
Terlebih, saat ini pemerintahan Joko Widodo melalui Kementerian PUPR bersama TNI membangun jalan paralel sepanjang 1.900 kilometer di perbatasan sejak tahun 2014. Kelak, jalan ini akan menghubungkan Temajuk hingga Nunukan di Kalimantan Utara.
Otomatis, jalur menuju Temajuk saat ini bertambah satu, bahkan lebih dekat. Dari Sambas, hanya kurang dari tiga jam lewat jalur baru ini dengan rute Sambas-Sajingan via Sungai Bening. Sedangkan dari Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk hanya berkisar dua jam
Geliat Pariwisata Temajuk Lantas, apa yang menyebabkan begitu pesat dan cepatnya pembangunan di wilayah perbatasan? Hal tersebut tak terlepas dari program Nawacita ke tiga pemerintahan presiden Joko Widodo, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Itu sajakah? Tidak! Temajuk punya potensi wisata berkelas dunia. Salah satu homestay di Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Geliat kunjungan wisatawan itu kemudian direspon masyarakat dengan membangun homestay di lahan masing-masing. Salah satunya adalah Akong yang membangun Villa JLO persis disebelah Teluk Atong Bahari pada tahun 2015.
Kemudian pada tahun 2016, di dusun Camar Bulan juga dibangun sekitar 30 homestay yang dikelola oleh Asong dengan ciri khas lokasi rumah terbalik. Hingga saat ini, setidaknya Atong memiliki 17 homestay yang ia sewakan untuk wisatawan. Dari awalnya hanya satu homestay pada tahun 2009, saat ini terdapat 83 homestay di Temajuk yang tersebar dibeberapa lokasi.
Semuanya berada di tepi pantai dengan masing-masing kelebihan.Perlahan tapi pasti, satu persatu masyarakat luar mulai mengenal tempat ini. Jatuh bangun perjuangan Atong saat ini mulai bisa dirasakan masyarakat, terutama dari wisatawan yang berkunjung. Atong, Akong, Asong, ketiganya punya misi yang sama dan saling mendukung dalam mengembangkan pariwisata di Temajuk.
Destinasi Wisata di Temajuk Nah, apa saja sih destinasi wisata di Temajuk? Pantai, itu salah satunya. Secara umum, Kecamatan Paloh punya garis pantai yang sangat panjang. Mulai dari desa Tanah Hitam, hingga ke Tanjung Datuk yang menjadi perbatasan Indonesia-Malaysia dengan panjang pantai berkisar 90 kilometer. Garis pantai sepanjang itu, 63 kilometer di antaranya adalah pantai peneluran penyu. Sepanjang 63 kilometer pantai itu juga tidak putus. Bahkan kita bisa menggunakan sepeda motor melintas di sepanjang garis pantai pada saat air laut surut, dengan lebar pantai yang bisa mencapai 100 hingga 200 meter saat surut.
Pada musim puncak peneluran, penyu yang naik untuk bertelur pada malam hari bisa mencapai puluhan ekor. Musim puncak peneluran tersebut berkisar antara bulan Juni hingga September. Pesona Temajuk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Lembaga konservasi internasional, World Wide Fund for Nature (WWF-Indonesia) mulai melakukan penyadartahuan dan melakukan monitoring bersama masyarakat setempat untuk mencegah perburuan telur penyu sejak tahun 2009. Kamp monitoring itu terletak di pantai Sungai Belacan yang dikelola WWF-Indonesia bersama Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) Kambau Borneo.
Bagi pecinta fotografi seascape, Temajuk adalah surganya. Batu-batu granit berukuran besar seperti di Belitung terhampar di banyak tempat. Semua garis pantai di Temajuk adalah spot sunset, tinggal pilih mau di lokasi yang mana. Salah satu spot favorit adalah di Batu Nenek, tak jauh dari tempat Atong. Air laut yang jernih tentu tak ingin dilewatkan tanpa mandi di pantai. Lokasinya tinggal pilih mau dimana, di pantai pasir atau berbatu. Tak puas hanya sekedar main di pantai, perkampungan Temajuk juga menarik dikelilingi.
Kita bisa ke hutan mangrove yang ada di perkampungan dengan menyusuri sungai menggunakan sampan kecil. Jika beruntung, bisa melihat langsung Bekantan, primata berhidung mancung yang menjadi endemik Kalimantan.
Jika ingin mendapatkan sensasi lainnya, pengunjung bisa menyewa kapal menuju Tanjung Datuk. Dari Temajuk sekitar 30 menit menggunakan kapal. Ada apa di sana? Pesona Temajuk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Sepanjang perjalanan dari Temajuk menuju Tanjung Datuk, kita bisa singgah menuju pantai yang hanya bisa dijangkau dengan kapal. Semua masih alami. Bagi penyuka trekking, di Tanjung Datuk bisa mengunjungi menara suar yang letaknya diatas bukit. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk mencapai menara suar yang juga pos navigasi. Bagaimana dengan kuliner di sana? Jangan khawatir, ikan melimpah di sana. Tinggal pilih dan pesan mau menu apa, apalagi saat musim lobster.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Temajuk adalah saat musim air laut mulai teduh. Kisaran waktu tersebut berada pada bulan Maret hingga September.
Pada saat itu, air jernih dan ombak relatif tenang. Sedangkan memasuki bulan Oktober hingga Februari atau masuk musim penghujan, air laut biasanya tidak terlalu jernih, namun masih tetap bisa dinikmati. Dukungan Multipihak “Temajuk punya pantai terbaik di Indonesia, bahkan terbaik di Dunia.
Saya yakin ke depannya Temajuk akan menjadi destinasi wisata berkelas dunia,” kata Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili saat membuka Festival Pesisir Paloh (Fespa) 2017 pada 6 November 2017.
Salah satu sudut panorama pantai di Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Salah satu sudut panorama pantai di Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.(Frumensius Dominggo) Atbah yakin Temajuk akan menjadi sebuah tempat yang akan berkembang dan dikenal dunia. Temajuk adalah harta karun terpendam. Temajuk adalah pundi uang dari sektor pariwisata. Hal tersebut tidaklah berlebihan.
Temajuk punya segalanya. Terlebih wilayahnya yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Jaraknya hanya sekitar empat kilometer saja dari Teluk Melano Sarawak yang berbatasan langsung dengan Temajuk. Jalan paralel yang dibangun PUPR saat ini menjadi akses masuk wisatawan mancanegara melalui PLBN Aruk.
Apalagi, saat ini pemerintah Malaysia juga sedang membangun jalan Van Borneo yang membentang dari Teluk Melano hingga Sabah. Jarak tempuh dari Kuching ibukota Sarawak menuju Teluk Melano hanya 1,5 jam saja menggunakan mobil. Sedangkan dari Teluk Melano menuju Temajuk hanya sepelemparan batu saja. Namun di perbatasan ini tidak ada tempat pemeriksaan Imigrasi. Hanya ada pos pengamanan perbatasan yang dijaga TNI. Salah satu sudut panorama pantai di Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Melihat segala potensi yang ada di Temajuk, Menteri Pariwisata Arief Yahya bertekad untuk mempromosikan destinasi wisata yang ada. “Yang pasti, promosi pariwisata di Temajuk akan dilakukan melalui media, baik media online maupun media sosial,” ujar Arief Yahya.
Terlebih, menurut Arif, posisi strategis Temajuk yang berbatasan dengan Malaysia harus bisa dimaksimalkan untuk mendatangkan turis dari mancanegara, terutama crossborder tourism. “Crossborder harus melihat akses menuju ke Malaysia, kalau ada TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi)-nya, ada potensi di perbatasan, pimpinan daerahnya komitmen, bisa diusulkan untuk menjadi bagian dari program crossborder,” pungkas Arief.