Wonderful Indonesia Menggoda Pasar Indochina

JAKARTA – Kementerian Pariwisata tak henti mempromosikan branding Wonderful Indonesia ke luar negeri. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dalam rangka merealisasikan pencapaian target sebanyak 20 juta wisman pada tahun 2019.

Salah satu cara dan strategi menggenjot kunjungan wisman, khususnya untuk pasar Indochina (meliputi Myanmar, Laos, dan Kamboja), adalah dengan mengadakan program Perjalanan Wisata Pengenalan atau yang biasa dikenal dengan Familiarization Trip (Famtrip) bagi Travel Agent/Tour Operator (TA/TO) dan awak media.

Dalam hal ini, Kemenpar melakukan kerjasama dengan KBRI Vientiane, Laos; KBRI Yangon, Myanmar, dan KBRI Phnom Phenh, Kamboja untuk mendatangkan 7 orang jurnalis, 13 orang dari TA/TO, serta 3 orang pendamping dari KBRI ketiga negara tersebut.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, tujuan pelaksanaan Famtrip adalah untuk meningkatkan awareness tentang paket wisata destinasi prioritas Borobudur dan sekitarnya. Khususnya bagi pasar Indochina yang memiliki persamaan kultural serta heritage dengan Indonesia.

“Dengan beroperasinya New Yogya International Airport (NYIA) pada tahun 2019, maka industri pariwisata harus bersiap untuk menyongsong dan memanfaatkan momen pembukaan bandara baru tersebut. Termasuk aktif berpromosi mendatangkan wisman,” ujarnya, Selasa (16/4).

Kegiatan Famtrip kali ini akan memperkenalkan kawasan Candi Borobudur dan sekitarnya. Seperti Taman Sari, Keraton Yogyakarta, Museum Ulun Sentalu, dan Wisata Lava Tour. Serta menyaksikan proses pembuatan batik dan atraksi lainya yang berlangsung sejak tanggal 22-26 April 2019.

“Pada program Famtrip juga diagendakan Business Gathering untuk mempertemukan para TA/TO dari Indochina (buyer) dengan TA/TO lokal (seller),” jelasnya.

Asdep Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menambahkan, selama ini kegiatan promosi di luar negeri khususnya di pasar Kamboja cukup membuahkan hasil. Hal tersebut dapat terlihat dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan asal Kamboja ke Indonesia pada tahun 2017 sebanyak 6.506 wisatawan, menjadi 8.819 pada tahun 2018.

“Pada tahun 2018, wisman dari Myanmar yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 28.570 wisatawan. Tahun ini, target untuk Myanmar adalah 40.000 wisatawan dan untuk Kamboja adalah 10.000 wisatawan. Kita juga akan membidik Laos sebagai pengembangan pasar mancanegara,” bebernya

Sejalan dengan target tersebut, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku telah menggandeng 9 industri pariwisata dari 4 provinsi. Yaitu DI Yogyakarta, Bali, Jawa Barat, dan Batam. Mereka terdiri dari travel agent dan hotelier sebagai seller.

Terkait Misi Penjualan ke Myanmar dan Kamboja, akan dilaksanakan di hotel dengan konsep Bussines to Bussines (B2B) atau Table Top. Dengan demikian, sellers dapat melakukan penjualan paket wisata kepada buyers secara langsung ataupun melakukan kerjasama secara langsung.

“Kegiatan ini juga akan diisi dengan presentasi tentang destinasi utama Market Indochina yaitu Borobudur dan rencana beroperasinya New Yogya International Airport, serta rencana pembukaan rute Citilink Indonesia-Kamboja,” ungkapnya.(*)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>