SKOUW – Memasuki hari kedua, pelaksanaan Festival Crossborder Skouw 2019 makin heboh. Pemicunya adalah aksi Tari Moses asal Papua Nugini dan band reggae asal Papua, Dave Solution. Pengunjung di PLBN Skouw pun lebih ramai dibandingkan hari pertama.
Tari Moses tampil lebih dahulu. Tarian ini dibawakan dengan sangat apik oleh para tetua Kampung Yako, Papua Nugini. Dua anak asal kampung itu juga dilibatkan. Mereka tampil menggunakan pakaian adat lengkap. Berikut alat musiknya.
Sejak awal tampil, Tari Moses sudah menyita perhatian. Mereka langsung menjadi objek foto. Bahkan tamu-tamu undangan ikut menari bersama.
Salah satu yang terlihat antusias adalah Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata, Ricky Fauziyani. Ia tidak terlihat canggung bergerak bersama penari Moses.
“Ini momen yang bagus. Perpaduan antar dua negara. Festival Crossborder bukan hanya mempererat hubungan dua negara. Tetapi juga mengenalkan budaya masing-masing. Tidak setiap hari kita menyaksikan budaya Papua Nugini,” tutur Ricky, Jumat (10/5).
Usai seru-seruan menari Moses, para pengunjung langsung diajak bergoyang reggae oleh Dave Solution. Kehadiran Dave, membuat wisatawan asal Papua Nugini seketika merapat ke panggung. Nama besar Dave Solution di Tanah Papua, membuat suasana hari kedua benar-benar berbeda.
Dave Solution terlihat sangat mampu mengendalikan massa. Berbagai trik mereka keluarkan untuk membuat energi penonton terjaga. Pertama mereka membawakan lagu legendaris Sweet (Alala Long) yang dipopulerkan Inner Circle.
Strategi kedua adalah memainkan lagu Papua Nugini. Strategi ini terbukti ampuh. Penonton nyaris tidak berhenti bergerak sepanjang Dave Solution perform. Strategi terakhir adalah membagi-bagikan souvenir.
“Dave Solution luar biasa. Mereka bisa menciptakan suasana yang meriah. Mereka tahu bagaimana merangkul penonton. Semua terpuaskan dengan aksi Dave Solution yang sangat menawan,” kata Ricky.
Namun, ia mengingatkan jika kemeriahan Festival Crossborder Skouw 2019 belum berakhir. Masih ada Ras Muhamad dan Vanimo Yates yang akan tampil di hari terakhir festival.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan apresiasi untuk event ini. Menurutnya, musik efektif untuk mendatangkan wisatawan perbatasan.
“Musik adalah bahasa universal. Di setiap event crossborder, kita menerapkan strategi ini. Dan terbukti musik bisa membuat border tourism bergairah. Hal ini juga berlaku di Festival Crossborder Skouw 2019,” paparnya.