BOGOR – Puncak Festival Budaya Helaran Bogor 2019 dihadiri Bupati Bogor, Ade Yasin, Minggu (7/4). Acara yang berlangsung di Stadion Pakansari ini sukses menarik ribuan pengunjung. Hadir pula perwakilan dari Kementerian Pariwisata, 16 duta besar negara sahabat, serta para pejabat di lingkup Pemkab Bogor.
Acara dimulai sekitar pukul 09.00 WIB, ditandai dengan pengalungan rangkaian bunga oleh gajah kepada Bupati Bogor Ade Yasin dan salah satu perwakilan duta besar. Prosesi tersebut menarik perhatian pengunjung, dan diiringi tari-tarian asal Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, festival ini awalnya digagas untuk memperingati hari jadi Kabupaten Bogor. Kegiatan ini akhirnya menjadi agenda rutin tahunan berkat dukungan masyarakat setempat yang begitu antusias dengan jalannya acara.
“Terimakasih banyak kepada Kementerian Pariwisata yang telah mendukung penuh acara ini sehingga dapat terlaksana tiap tahunnya. Begitu juga kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor, seluruh instansi, dan seluruh masyarakat yang ikut membantu mensukseskan acara ini. Kepada para duta besar negara sahabat, semoga terhibur,” ucapnya.
Sesuai namanya, Festival Budaya Helaran Bogor 2019 menyajikan berbagai kesenian budaya. Menurut Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Adella Raung, budaya yang dimaksud tak hanya berasal dari masyarakat Sunda. Beberapa di antaranya bahkan berasal dari 5 provinsi. Yaitu DI. Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Bali, Kalimantan Barat, dan Lampung.
“Seperti tahun sebelumnya, tuan rumah menampilkan kesenian budaya dari 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor. Ada parade pakaian adat, tari-tarian, hingga pawai mobil hias. Semua ditampilkan dalam event yang sudah memasuki tahun kelima ini,” ujarnya.
Kabid Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan menambahkan, Kabupaten Bogor terdiri dari 40 kecamatan dan memiliki potensi kekayaan kesenian tradisional yang sangat beragam. Setiap kesenian memiliki ciri khas masing-masing, yang lahir dari khasanah wilayahnya.
“Atas dasar tersebut, maka Pemkab Bogor terus berupaya menumbuhkembangkan kesenian tradisional sehingga ber-regenasi setiap masanya. Kesenian tradisional tetap terpelihara di tengah modernisasi seperti sekarang,” bebernya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, seni budaya tetap menjadi perhatian serius Kemenpar. Sebab, 60 persen wisatawan mancanegara datang ke Indonesia karena budaya, 35 persen karena alam, dan 5 persen karena faktor buatan. Seperti meeting, incentive, conference, danexhibition (MICE), wisata olahraga, dan hiburan.
Menurutnya, ragam budaya di Indonesia sangat kaya. Ada 1.340 suku bangsa yang bisa dieksplorasi di lebih dari 17 ribu pulau. Dari beragam suku yang ada, juga menyimpan 583 bahasa dan dialek yang berbeda-beda.
“Dari sisi atraksi, budaya kita jelas sangat kuat. Ini yang harus dikelola secar serius bersama-sama,” pungkasnya. (*)