BATAM – Generasi milenial Batam bersiaplah. Sebab, anak-anak muda yang tergabung dalam RAN akan menjadi pengisi acara Border Stage Red-White Festival 2019, 26-27 April. Lokasi pertunjukan dibagi dua tempat, yakni di GOR Temenggung Batam dan di Batam View Beach Resort.
RAN adalah trio yang terdiri dari Rayi, Asta, dan Nino. Aliran musik RAN adalah Pop dan Rn’B. Mereka sudah menghasilkan sejumlah lagu yang sangat dikenal dikalangan remaja. Seperti Dekat Di Hati, dan Selamat Pagi.
Rencananya, RAN akan tampil 26 April di GOR Temenggung Batam, Kepulauan Riau. Acara akan dimulai sekitar pukul 19.00 WIB, dengan harga tiket bervariasi antara Rp150 ribu sampai Rp500 ribu.
Sedang 27 April, kegiatan dipusatkan di Batam View Beach Resort dengan menampilkan lebih banyak musisi, termasuk dari Malaysia dan Singapura. Di sini ada dua konsep acara, yaitu Zumba Party dan Rave Party, lengkap dengan suguhan musik-musik bits atau techno yang akan dibawakan sejumlah disc jokey (DJ).
Untuk Zumba Party, akan dipandu Zin Venus Wang dan Zin Jean Toh dari Singapura, serta Zin H. Ayu dan Zin Sari dari Banjarmasin. Sementara untuk Rave Party menghadirkan musisi-musisi profesional antara lain DJ Nizaminx dari Malaysia, DJ Farah Farz dari Singapura, serta DJ Masta Groove dan DJ Danti dari Indonesia. Termasuk DJ Celine dari Batam.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Boeralimar mengatakan, Border Stage Red-White Festival 2019 digagas oleh Pemprov Kepri. Tahun ini, event digelar di Kota Batam.
“Sebagai daerah crossborder, kita akan terus menghadirkan beragam atraksi. Tujuannya adalah menarik lebih banyak wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara. Border Stage Red White Festival 2019 akan mengusung tema ‘Merah Putih’, agar lebih Indonesia,” ujarnya, Selasa (16/4).
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menyatakan, dunia entertainment dan exhibition terus mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan berkembangnya teknologi. Border Stage Red-White Festival 2019 kiranya menjadi salah satu jawaban untuk meningkatkan potensi pariwisata Kepulauan Riau secara umum, dan Kota Batam pada khususnya.
“Pemilihan Kota Batam sebagai tempat digelarnya event ini, tentu mempunyai alasan yang tepat. Tanpa mengecilkan daerah lain, kita tahu bahwa Batam merupakan barometer lajunya pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Kepri,” jelasnya.
Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Dessy Ruhati menambahkan, sebagai daerah yang sedang menggalakkan aktivitas industri pariwisata, Pemprov Kepri sadar betul bahwa sektor ini bisa menjadi andalan bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
“Sebagai implementasi dari hal tersebut, maka digelarlah acara dalam skala internasional bertajuk Border Stage Red-White Festival 2019 ini,” terangnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, Kepri menjadi salah satu daerah penggiat cross border tourism yang cukup diandalkan. Kepri mulai menjadi primadona karena banyak atraksi yang ditawarkan. Bukan hanya pentas musik atau panggung hiburan, tapi ada juga wisata belanja, kuliner, budaya, sejarah, hingga sport tourism.
Menurutnya, program-program crossborder sebenarnya bukan semata untuk meningkatkan kunjungan wisman. Ada dampak positif lain yang diharapkan mampu dirasakan warga setempat. Yaitu hidupnya perekonomian di wilayah sekitar.
“Dengan adanya event seperti ini, bisa dipastikan banyak pedagang yang ambil bagian untuk mencari keuntungan. Dari kerajinan, kuliner, hingga kebutuhan lain. Wisman datang menonton dan belanja. Artinya, ada perputaran ekonomi secara langsung di sini,” terangnya.(*)