JAKARTA – Nuansa pariwisata sangat terasa dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo 2019. Sebab, sejumlah daerah yang ambil bagian, juga mempromosikan destinasi pariwisatanya. Atraksi pariwisata kian terasa saat peserta Pemilihan Putri Otonomi Daerah 219 mulai beraksi.
APKASI Otonomi Expo 2019 berlangsung selama 3 hari di Hall A dan B JCC Senayan, Jakarta. Tepatnya 3-5 Juli 2019. Kegiatan ini menyediakan sekitar 337 stand. Sebagian besar diisi Pemerintah Kabupaten anggota APKASI. Namun, terlihat juga sejumlah stand yang diisi Pemerintah Provinsi. Selain itu ada instansi lain seperti BPS, tour and travel, hingga media.
Sebagian besar peserta expo memperlihatkan kreasi manmade. Seperti kain tenun dan lainnya. Namun, ada juga yang menampilkan kuliner dan minuman. Namun, banyak daerah yang memanfaatkan kegiatan ini untuk mempromosikan potensi wisata mereka.
Seperti Kabupaten Sabu Raijua yang mengenalkan destinasi unik terpopuler yang mereka miliki Goa Mabala. Sabu Raijua juga memperkenalkan destinasi Kellaba Madja. Hal yang sama dilakukan Kabupaten Sekadau. Mereka mempromosikan beberapa destinasi sekaligus. Seperti Air Terjun Tingkat 7, Air Terjun Tengai, Air Terjun Gorong Sumpit, Air Terjun Joto, Air Terjun Sirin Meragun, Air Terjun Semirah Merambang, Air Terjun Sirin Punti, dan Air Terjun Sirin Tinggang.
Sementara Kabupaten Kampar mengajak pengunjung untuk mendukung Gulamo sebagai Nominasi Surga Tersembunyi pada Anugerah Pesona Indonesia (API) 2019. Hal unik dilakukan stand Kota Waringin Barat. Mereka memasang ikon Orang Utang di standnya.
Menurut Ketua APKASI Mardani H Maming, apa yang ditampilkan peserta, sejalan dengan tema expo. Yaitu Trade, Tourism & Investment.
“Kegiatan ini digelar untuk mengenalkan potensi daerah di masing-masing kabupaten. Inilah ajangnya. Inilah kesempatan untuk mengangkat semua potensi yang ada di daerah. Yang mungkin selama ini belum dikenal banyak orang,” katanya.
Sementara Menkopolhukam Wiranto yang mewakili Presiden Joko Widodo, berharap pemerintah bisa terus berinovasi.
“Otonomi daerah itu bagus. Karena, kebijakan pembangunan harus sesuai dengan masing-masing daerah. Jadi setiap daerah bisa berkompetisi secara sehat. Untuk itu, dibutuhkan inovasi,” papar Wiranto.
Ia menambahkan, expo yang digelar APKASI sangat bagus dan tepat. Karena, expo adalah ajang untuk menampilkan inovasi yang telah dilakukan daerah. Juga, ajang untuk bertukar, berkolaborasi. Serta saling belajar hal-hal positif.
“Namun, Inovasi harus mengikuti perkembangan jaman dan memanfaatkan iptek. Serta, menjadi pendorong kemajuan daerah. Dengan itu, pameran dapat dilakukan setiap tahun atau dengan cara berbeda. Karena perubahan sangat cepat. Daerah juga bisa menggunakan media sosial. Memanfaatkan teknologi. Tapi harus tingkatkan perkembangan produk di daerah,” papar Wiranto yang membuka Expo.
Usai APKASI Otonomi Expo 2019 dibuka secara resmi, 42 peserta Pemilihan Putri Otonomi Daerah 2019 mulai beraksi. Di masa penjurian ini, seluruh peserta memperkenalkan diri. Termasuk memperkenalkan pakaian daerah mereka.
“Penjurian untuk Pemilihan Putri Otonomi Daerah 2019 mulai kita lakukan. Sebagai tahap awal, kita lihat bagaimana peserta memperkenalkan diri mereka. Juga apakah mereka mengetahui potensi daerah, seperti pakaian adat yang mereka kenakan,” papar Hariyanto.
Dijelaskannya, masa penjurian akan berlangsung hingga 5 Juli mendatang. Atau, hari puncak Pemilihan Putri Otonomi Daerah.
“Banyak hal yang akan kita nilai. Pertama jelas sejauh mana mereka mengenal potensi yang ada di daerahnya. Baik potensi wisata, budaya, ekonomi, dan lainnya. Kita juga lihat cara mereka menyampaikan hal itu. Dan bagaimana attitude peserta. Hal ini penting. Karena mereka adalah representasi dari generasi muda di daerah,” tutur Hariyanto yang juga Asdep Strategi dan Komunikasi Pemasaran I Kementerian Pariwisata.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, kegiatan ini sangat positif. Karena, daerah diberikan kesempatan luas untuk mengangkat semua kekayaan mereka.
“Para peserta dari Pemerintah Kabupaten sangat tahu potensi yang mereka miliki. Baik potensi wisata, ekonomi, budaya, dan lainnya. Semangat ini harus ditumbuhkan. Potensi daerah yang selama ini belum tergali, harus terus dimunculkan,” paparnya.(*)