Prestasi Olahraga Indonesia Meroket di Bawah Menpora Zainudin Amali, Diminta Mundur dari Calon Waketum PSSI

JAKARTA – Zainudin Amali diminta untuk tetap fokus menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Apalagi, politisi Partai Golkar itu dinilai telah menjalankan tugasnya dengan baik saat memimpin Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sejak menjabat pada 2019, lalu.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Binaraga Fitness Indonesia (PP PBFI), Irwan Alwi

menyusul pencalonan diri Zainudin Amali sebagai wakil Ketua umum (Waketum) PSSI periode 2023-2027.

Ia pun menyayangkan pencalonan tersebut, lantaran posisi Zainudin Amali sebagai Menpora yang merupakan milik seluruh induk organisasi olahraga (PB/PP). Bahkan, dia menilai Zainudin Amali sudah cukup baik dalam membangun kepemudaan dan olahraga di Tanah Air.

“Kita ketahui, di bawah Pak Menpora Zainudin Amali kita berhasil meroketkan olahraga hingga ke internasional saat Olimpiade Tokyo 2021,” ujar Irwan Alwi.

“Saat itu, kita berhasil meraih lima medali (satu emas, satu perak dan tiga perunggu), Pencapaian ini lebih baik dari Olimpiade sebelumnya di Rio, Brasil, kita hanya dapat tiga medali saja (satu emas dan dua perak),” tambahnya.

Tidak hanya itu, ia juga menyebutkan, di bawah pimpinan Menpora Zainudin Amali, kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 juga sukses menciptakan sejarah di mana berhasil mengumpulkan sembilan medali dengan rincian, dua emas, tiga perak dan empat perunggu.

Ini adalah jumlah medali terbanyak sepanjang keikutsertaan tim Merah Putih di ajang Paralimpiade. Sebelumnya, prestasi terbaik Indonesia di Paralimpiade adalah meraih enam medali di Toronto 1976 dan Arnhem 1980.

“Oleh sebab itu, seharusnya Pak Amali fokus saja menjalankan tugasnya di Kemenpora. Karena olahraga Indonesia masih membutuhkan beliau,” tuturnya.

Ia mengatakan, tugas menjadi orang nomor dua di induk cabang olahraga (cabor) itu tidak mudah, apalagi, cabor besar seperti sepak bola. Ia mengatakan, itu akan menguras tenaga dan pikiran Zainudin Amali.

“Menjadi pemimpin cabor itu tidak mudah apalagi sebesar PSSI, dikhawatirkan konsentrasi tugas di dua jabatan (Menpora dan Waketum PSSI) tersebut malah membuatnya tidak fokus dan malah menjadi berantakan dalam menjalankan tugas-tugas di dua tempat itu,” tuntasnya.

“Jadi, saran saya lebih baik Pak Amali fokus menjadi Menpora dan mundur dari calon Waketum PSSI. Atau jika ingin terlibat di sepak bola, Pak Amali yang menjabat sebagai Menpora bisa saja nantinya mendukung penuh apapun program yang dilakukan PSSI kedepannya,” sambungnya.(*)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>