Peta Pola Perjalanan Overland Flores Perkuat Destinasi Wisata Premium Flores

FLORES – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) tengah menyusun pola perjalanan overland Flores. Melalui Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Ayana Komodo Resort Labuan Bajo, Rabu (11/11/2020). Penyusunan pola perjalanan overland itu untuk menguatkan destinasi pariwisata premium Flores. Beberapa narasumber berkompeten di bidangnya dihadirkan untuk menyusun pola perjalanan overland wonderful Flores. Mereka terdiri dari akademisi, pelaku wisata dan stakeholder terkait lainnya.

Tim penyusun pola perjalanan overland wonderful Flores, Ismayanti menerangkan, dalam pola perjalanan overland itu nantinya akan dibagi menjadi sembilan jalur wisata berdasarkan pengelompokkan potensi dan atraksinya masing-masing. “Ada jalur kopi, jalur vulkanologi, tenun, kampung adat, gastronomi, jalur gowes, warisan budaya, sejarah, konservasi sumberdaya alam, jalur religi dan jalur treking,” paparnya. Jalur-jalur itu dikelompokkan berdasarkan kekuatan dan potensinya masing-masing.

Tim penyusun lainnya, Ina Djamhur merinci, untuk jalur kopi di dalamnya terdapat perkebunan kopi, pengolahan (roasting), mencicipi minuman (cupping) dan kelas kopi. Untuk jalur vulkanologi ada susur jalur, edukasi dan berkemah. Jalur tenun wisatawan akan ditawarkan kelas menenun, belanja kain, sejarah motif tenun dan belajar pewarnaan. Selanjutnya untuk jalur kampung adat di dalamnya terdapat edukasi, sejarah dan budaya. “Untuk jalur gowes ada jelajah (touring), scenic view dan menikmati kuliner. Sedangkan untuk jalur warisan budaya ada taman nasional dan desa tradisional. Sedangkan jalur sejarah ada manusia purba dan desa megalitikum,” papar Ina Djamhur.

Pada jalur konservasi sumberdaya alam wisatawan ditawarkan obyek wisata bird-waching, Manta-ray snorkeling dan komodo wildlife. Jalur religi ada Gereja Katolik dan festival religi. “Terakhir untuk jalur treking di dalamnya ada basis budaya, basis alam dan basis campuran keduanya,” urainya.

Disyon Bahagia Toba yang bertindak sebagai tim penyusun pola perjalanan overland wonderful Flores  menuturkan, peningkatan kualitas pariwisata Flores melalui pola perjalanan overland akan memetakan potensi wisatawan berdasarkan kebutuhan dan minat wisata mereka. “Untuk pasar aktual ada Eropa Barat, Jerman, Italia, Inggris, Perancis, Belanda dan Amerika Serikat. Sedangkan untuk pasar potensial ada Australia, China, Singapura, Malaysia, Jepang dan Korea,” papar dia.

Disyon melanjutkan, semakin banyak bermunculan destinasi wisata baru di Flores akan bermakna semakin banyaknya orang datang berkunjung. “Mereka juga memiliki banyak pilihan wisata. Maka, overland ini dibuat sebagai panduan yang terintegrasi untuk memudahkan wisatawan berkunjung,” kata dia.

Setelah pola perjalanan overland usai disusun, Disyon mengaku nantinya akan diperkuat dengan pembuatan video story telling dari masing-masing atraksi wisata. “Pola perjalanan ini kalau sudah selesai kami sedang buat video story telling untuk polanya. Dari tim penyusun ini ada daerah-daerah story telling yang di munculkan,” ungkapnya.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani menerangkan, penyusunan pola perjalanan itu dimaksudkan wisatawan mendapatkan pengalaman berkualitas ketika melakukan kunjungan wisata ke Indonesia, khususnya Flores.

Selain itu, perempuan yang karib disapa Kiki itu menilai penyusunan pola perjalanan overland ini juga sebagai bentuk adaptasi perubahan minat wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata. Dahulu, kata Kiki, pergerakan wisatawan dilakukan secara massal atau grup. Saat ini perjalanan wisata dilakukan secara mandiri. Selain itu, penyusunan pola perjalanan overland ini untuk menawarkan produk kepada wisatawan secara inklusif sesuai dengan minatnya masing-masing. “Produk wisata ini disusun melalui pola perjalanan overland agar menjadi pedoman bagi wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata sesuai dengan minatnya,” tutur Kiki.

Dengan segala potensi yang dimilikinya, pola perjalanan overland ini akan membuat seluruh destinasi wisata Flores tercover dalam satu produk wisata. “Pola perjalanan overland ini juga tak hanya menjadi pedoman wisatawan, tetapi juga panduan untuk pelaku usaha wisata untuk mempromosikan destinasi wisata di Flores berdasarkan paket-paket wisata yang mereka tawarkan,” ujarnya.

Direktur Wisata Alam, Budaya dan Buatan Kemenparekraf/Baparekraf, Alexander Reyaan menambahkan, pola perjalanan overland ini diharapkan tak hanya menaikkan kualitas destinasi wisata yang sudah ada, tetapi juga menjadi stimulus untuk menciptakan obyek wisata baru potensial di Flores. “Kami satukan semua program pasar dalam pola perjalanan overland ini. Kalau ini tidak dijalankan, pola besar ini berjalan dengan baik, maka Flores akan mempunyai keunikan tersendiri dalam hal pariwisata,” papar dia.

Pria yang karib disapa Alex itu melanjutkan, dalam hal atraksi wisata pun Flores akan memiliki banyak pilihan yang bisa ditawarkan kepada wisatawan. “Atraksi itu kalau melalui konsep ada dua yaitu, atraksi spasial adalah tempat saja, dan atraksi aktivitas yang dilakukan di sebuah tempat. Selama ini kita hanya tertuju pada atraksi spesial saja. Ke depan,  aktivitas-aktivitas yang lainnya juga harus dioptimalkan,” ujarnya.

Melalui pola perjalanan overland ini eksplor seluruh potensi atraksi wisata Flores akan digabungkan menjadi satu kesatuan utuh. Nantinya, tinggal wisatawan yang menentukan pilihan sesuai tujuan mereka berwisata. “Semua akan terangkum dalam pola perjalanan overland ini. Seluruh destinasi wisata dan atraksi di Flores ini akan menjadi kekuatan lebih yang bisa menjadi ciri khas pengembangan kepariwisataan Flores,” ungkapnya.(*)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>