Menyingkap Kebesaran Sejarah Kota Bagansiapiapi Lewat Heritage

BAGANSIAPIAPI – Festival Bakar Tongkang memang selalu mengasyikkan. Apalagi berbagai terobosan atraksi juga tak pernah luput dipersembahkan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). untuk memanjakan wisatawan. Contohnya Bagansiapiapi Heritage yang digelar, Selasa (18/6). Diikuti oleh ratusan peserta, semua diajak menyingkap kebesaran sejarah Kota Bagansiapiapi.

“Untuk tahun depan tingkatkan lagi jumlah pesertanya, kalau bisa kita ajak warga Tionghoa agar mereka bisa tahu bagaimana sejarah Bagansiapiapi. Biar mereka tau juga Bagansiapiapi itu pernah berjaya. Kita pernah jadi penghasil ikan terbesar kedua di dunia setelah Norwegia. Kita juga punya gedung BRI kedua yang dibangun di Indonesia. Rumah kapiten, water leading dan beberapa peninggalan sejarah lainnya,” kata Bupati Rohil Suyatno membuka acara.

Tak dapat dipungkiri, sejarah Bagansiapiapi sangat luar biasa. Peninggalannya banyak dan tersebar seantero kota. Ada bekas pelabuhan lama, kelenteng In Hok Kiong, Rumah Kapitan, Gedung Bank Bagan Madjoe (BRI), Gereja Katolik Santo Petrus, Tugu Perjanjian, Tangsi Belanda, water leeding, Rumah Sakit DR. R.M Pratomo dan berbagai peninggalan lainnya. Tiap-tiap tempat pun memiliki cerita unik yang menambah nikmatnya menelusuri sejarah kota ini.

“Sudah saatnya peninggalan sejarah ini dikenal banyak orang. Makanya kita masukkan juga dalam rangkaian event Bakar Tongkang. Peninggalan sejarah yang ada bukan saja menjadi destinasi yang wisata tetapi juga sebagai jembatan penghubung untuk masyarakat dan pelajar agar bisa lebih mengenang kembali sejarah Bagansiapiapi tempo dulu,” ucapnya.

Ketua Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty mengamini hal tersebut. Menurutnya Bakar Tongkang telah bertransformasi menjadi sebuah suguhan yang dapat menarik wisatawan. Berbagai terobosan konsep acara yang menyertai event ini pun semakin beragam. Semuanya membawa wisatawan semakin mengenal Bagansapiapi.

“Pemda Bagansiapiapi sangat jeli membaca peluang. Sebagai event yang telah mendunia, Bakar Tongkang dikunjungi Ribuan wisatawan. Tentunya ini harus dimaksimalkan dengan memperkenalkan destinasi lain yang dimiliki Kota Bagansiapiapi. Terutama destinasi sejarahnya yang luar biasa,” tutur wanita berkerudung itu.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati mengatakan Bagansiapiapi bisa mengangkat wisata sejarah lewat event Bakar Tongkang.

“Wisata sejarah akan mengasyikkan untuk diikuti. Apalagi, jika dilakukan sebagai rangkaian Festival Bakar Tongkang. Ada nilai jual yang cukup tinggi. Dan wisatawan akan dikenalkan dengan sejarah Bagansiapiapu hingga awal prosesi bakar tongkang,” ujarnya.

Acungan jempol pun diberikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Ia menilai city tour ini menjadi pembuktian kekuatan sejarah Kota Bagansiapiapi yang sangat luar biasa.

Selain itu, Arief Yahya juga mengategorikan city tour atau famtrip itu sebagai selling. Dalam framework BAS. Branding, advertising, selling menjadi salah satu rumus strategi promosi pariwisata yang efektif.

“Famtrip seperti city tour ini sangat baik. Apalagi bisa mendatangkan endorser pariwisata, pelaku bisnis pariwisata, dan media. Karena itu penting untuk serangan udara, efektif mempengaruhi opini publik traveler. Itu sebabnya famtrip sangat berpengaruh. Mereka diajak melihat dan merasakan sendiri dahsyatnya sejarah Kota Bagansiapiapi,” kata Menpar Arief Yahya. (****)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>