Megaproyek Bandara NYIA Bawa Dampak Luar Biasa

YOGYAKARTA – Masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya sedang bersiap memiliki bandara internasional baru. Direncanakan namanya New Yogyakarta International Airport (NYIA). Hingga saat ini, tercatat sekitar 4.000 pekerja terlibat dalam megaproyek NYIA.

“Kehadiran proyek bandara NYIA ternyata mampu mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Kulonprogo. Hal tersebut dibuktikan dengan berkurangnya angka pengangguran menjadi 1,4 % dari presentase sebelumnya yaitu 3,8 %,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution.

Kehadiran NYIA juga diyakini akan mengembangkan perekonomian di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.

“Kalau perkembangan ekonomi khususnya Jogja. Tentu ada imbas ke Jateng. Yang namanya pariwisata akan jauh perkembangan. Selain itu, tentu saja kerajinan hasil industri akan berkembang, Jadi secara tidak langsung adanya bandara ini memberikan dampak positif bagi wilayah DIY dan sekitarnya,” terang Darmin.

Menurutnya, masih banyak dampak positif yang bisa dirasakan masyarakat dengan keberadaan bandara baru tersebut. Di antaranya meningkatnya kesejahteraan, membuka akses internasional bagi barang dan angkutan penumpang, menambah lapangan kerja baru, peluang usaha kian terbuka luas dan meningkatnya kunjungan wisata, akses perdagangan, serta pendidikan.

“Jika NYIA selesai dibangun dan mampu menampung 15 juta pengunjung per tahun, maka diprediksi akan terjadi peredaran uang di masyarakat sebesar Rp 330 miliar per bulan. Tentu ini angka yang tidak sedikit. Selain itu NYIA juga diprediksi menciptakan peluang 165.000 tenaga kerja baru,” tuturnya.

Beberapa usaha terkait lainnya nanti juga bisa digarap. Antara lain kost/homestay, toko, rumah makan, transportasi/rental kendaraan, laundry, bengkel, dan catering.

“Begitupun peluang pekerjaan yang butuh tenaga kerja lokal seperti teknisi, administrasi, keamanan, driver, gardener, kebersihan, dan lainnya,” tambahnya.

Sehingga salah besar, jika diasumsikan NYIA ini hanya akan menguntungkan kelas ekonomi menengah ke atas. Jelas dampak bagi masyarakat kelas menengah ke bawah juga cukup besar siap.

Bahkan sejak mega proyek ini mulai berjalanpun, sebenarnya sudah bisa banyak menyerap tenaga kerja lokal di banyak bidang. Seperti kontruksi, elektronika, listrik, logam, pengemudi kendaraan proyek, operator alat berat, dan lainnya.

Dan mega proyek ini pasti juga butuh pasokan bahan bangunan dari sekitar seperti batu-bata, pasir, tanah urug, batu kali, kayu, bambu, papan, dan lain-lain. Artinya, keberadaan salah satu bandara terbesar di Indonesia ini akan memacu pertumbuhan ekonomi sekitar khususnya Kabupaten Kulon Progo.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) pasti juga akan naik signifikan dari sektor pariwista, industri, perdagangan, pajak dan retribusi. Investor juga akan berdatangan untuk membuka usaha dan industri baru disini. Lapangan pekerjaan akan bertambah dan ekonomi berputar.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, NYIA ini juga sangat besar dampaknya bagi eksistensi Yogyakarta sebagai kota wisata. Dengan jumlah pengunjung yang saat ini tumbuh sangat pesat di DIY, Adi Sutjipto yang hanya mampu menampung 1,5 – 2 juta pengunjung per tahun jelas sudah tak bisa dipaksakan lagi.

“Karena itulah NYIA ini didesign mampu melayani 300 penerbangan perhari dan 15 juta pengunjung setahun. Dengan kunjungan sebanyak itu diharapkan akan membanjiri pengunjung ke obyek wisata yang ada di DIY dan sekitarnya,” ujar Menpar Arief Yahya.

Industri pendukung wisata seperti hotel, transportasi, travel, catering juga akan semakin bertumbuh pesat.

Mantan Dirut Telkom ini bahkan menargetkan tambahan 2 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dengan adanya bandara tersebut. Perputaran ekonomi pun diprediksi mencapai Rp 26 triliun dalam setahun.

“Saya yakin dengan target itu bisa (2 juta). Tapi setelah memiliki airport baru. Nanti dibuat jalan dari airport ke destinasi dan ada jalan tembus menuju Borobudur,” ujar pria yang dinobatkan menjadi Menteri Pariwisata Terbaik se-Asia Pasifik ini.

Dengan ikon Borobudur, tentunya target tersebut sangat masuk akal. Untuk itulah rencana pemerintah selanjutnya membangun infrastruktur jalan dari airport menuju ke Candi Budha terbesar itu.

“Nah inilah yang saya maksud pembangunan infrastruktur. Dan Indonesia itu kalau kita mau gampang, atraksinya bagus aksesnya kita yang lemah,” katanya.

Menpar Arief Yahya melanjutkan, pembangunan infrastruktur bandara itu juga untuk menarik investor yang selama ini hanya tertumpuk di Bali saja. Inilah yang dimaksudnya pembangunan 10 Bali yang salah satunya yaitu di Jogja.

“Selain investor perputaran uang dari wisatawan manca yang masuk, harga tanah juga akan mengalami kenaikan. Terutama di kawasan yang dekat bandara atau jalur baru menuju ke Borobudur,” pungkasnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>