JAKARTA – Sejalan dengan wacana Kementerian Pariwisata untuk mengembangkan potensi wisata alam di Taman Nasional (TN) Komodo dan Labuan Bajo, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat bertekad untuk mewujudkan daerahnya sebagai destinasi pariwisata kelas dunia yang berkelanjutan. Termasuk meningkatkan kesejahteraan warganya berlandaskan prinsip ekowisata berbasis masyarakat.
Pemikiran tersebut menjadi salah satu topik yang diangkat dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Wisata Alam di Taman Nasional Komodo dan Labuan Bajo, Selasa (7/5).
Wakil Bupati Manggarai Barat Maria Geong mengatakan, tahun ini target kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke TN Komodo dan Labuan Bajo sebesar 500.000 kunjungan.
“Berangkat dari target tersebut, maka pengembangan pariwisata di dua destinasi itu akan terus ditingkatkan, sebagai bagian dari destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia,” ujarnya, Senin (6/5).
Wabup menyatakan, ada 4 misi pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Manggarai Barat. Meliputi pengembangan destinasi pariwisata berbasis ekowisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, berwawasan lingkungan, serta meningkatkan pendapatan nasional, daerah, dan masyarakat.
“Kita juga akan melakukan pemasaran pariwisata yang sinergis, unggul, dan bertanggung jawab, serta saling menguntungkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara,” ucapnya.
Menurutnya, industri pariwisata harus memiliki daya saing, kredibel, menggerakkan kemitraan usaha, menciptakan wirausaha masyarakat setempat, serta bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya dengan konsep ekowisata.
Selain itu, Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), swasta dan masyarakat, sumber daya manusia, regulasi, dan mekanisme operasional harus lebih efektif dan efisien. Inilah yang akan dilakukan dalam rangka mendorong terwujudnya pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan.
Manggarai Barat sendiri memiliki Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD), meliputi KSPD Komodo dan sekitarnya, KSPD Situs Warloka dan sekitarnya, KSPD Liang Panas dan sekitarnya, serta KSPD Torong Boleng dan sekitarnya.
Harapan Taman Nasional Komodo dan kawasan Labuan Bajo dapat dimaksimalkan pengelolaannya, juga disampaikan Asdep Pengembangan Wisata Alam dan Buatan Kemenpar Alexander Reyaan. Menurutnya, keduanya adalah destinasi tingkat dunia yang perlu terus dikembangkan. Sudah banyak selebriti dan tokoh dunia yang mengunjunginya.
“Kita harus optimalkan pengelolaannya, agar wisatawan bisa terus merasa nyaman dan berpikir untuk kembali lagi di lain kesempatan. Pengembangan destinasi tersebut juga dapat menguntungkan masyarakat sekitar. Impactnya bisa langsung ke masyarakat. Yang jelas, pengembangan memang harus memikirkan masyarakat agar bisa terus berkelanjutan,” tandasnya. (*)