BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas membuka rahasia suksesnya dalam menangani daerah yang ia pimpin. Semua dikupas secara jelas dan detail dalam sebuah buku berjudul Anti-Mainstream Marketing, 20 Jurus Mengubah Banyuwangi. Seperti apa?
Soft launching buku tersebut akan digelar di Gramedia Expo-Library Cafe, Dyandra Convention Center Surabaya, Senin (14/10), sekitar pukul 09.0-11.00 WIB. Tentunya, masyarakat bisa datang ke acara tersebut dan berinteraksi langsung dengan sang penulis.
“Ini adalah buku yang memaparkan jurus-jurus anti-mainstream yang membawa Banyuwangi bertransformasi menuju daerah inovatif, dengan berbagai capaian kesejahteraan warga yang terukur. Dikelola dengan pendekatan tak lazim, Banyuwangi kini dikenal sebagai kabupaten terinovatif se-Indonesia hingga meraih award Badan Pariwisata PBB,” kata Azwar Anas, Kamis (10/10).
Sejak awal kepemimpinannya, 21 Oktober 2010 silam, Awar Anas memang berkomitmen untuk memajukan Banyuwangi dari berbagai sisi. Salah satunya sektor pariwisata yang belakangan menjadi andalan pemerintah pusat untuk mendongkrak perekonomian negara. Sejumlah ide dan program tepat sasaran pun dilakukan, antara lain layanan sistem online di berbagai urusan daerah. Mulai dari bidang keuangan, tata kelola pemerintahan, kesehatan, pendidikan, pariwisata, hingga pertanian dan peternakan.
“Di bidang pelayanan publik, kami luncurkan Smart Kampung, yakni layanan desa berbasis online yang saat ini telah diterapkan di 189 desa. Di bidang pendidikan, berbagai proses pemberian beasiswa Banyuwangi Cerdas hingga tingkat perguruan tinggi, juga dilakukan secara online,” ujar Bupati Banyuwangi dua periode ini.
Selanjutnya, di bidang tata kelola keuangan daerah, ada beragam sistem online yang dikembangkan. Mulai SIMRAL, SP2D Online, hingga BKU Online. Ada pula e-BPHTB dan e-PAD, e-retribusi Pasar, e-village budgeting dan e-monitoring system. Sementara di peternakan ada e-ternak. Yakni kartu elektronik ternak (e-Nak) untuk mendata ternak yang berisi data riwayat ternak sapi, mulai usia, hingga riwayat kesehatan dan kehamilan.
“Khusus di bidang pariwisata, Banyuwangi sempat menerapkan empat strategi kunci. Pertama, menjadikan daerah sebagai produk yang mesti dipasarkan potensi wisatanya. Dengan pandangan itu, birokrasi turut serta menjadi tenaga pemasar atau salesman maupun salesgirl bagi pariwisata daerah,” kata pria kelahiran 6 Agustus 1973 ini.
Strategi kedua yaitu memilih pemasaran yang tepat. Dalam hal ini, Banyuwangi menawarkan adventure dan experience yang berbeda dengan daerah lain. Adventure ditujukan untuk wisata alam dan experience untuk wisata budaya serta wisata event lewat Banyuwangi Festival.
Strategi ketiga, melakukan inovasi secara berkelanjutan. Yakni dengan membuat ikon dan destinasi baru, termasuk melengkapi atau membangun sarana dan prasarana penunjang pariwisata. Contohnya soal aksesibilitas.
Sementara strategi keempat, pengelolaan pariwisata melalui penyelenggaraan event (event tourism) lewat Banyuwangi Festival yang memperkenalkan potensi lokal kepada publik luar, sekaligus menarik kunjungan wisatawan. Dalam setahun, ada puluhan event wisata yang digelar, baik skala daerah, nasional, maupun internasional.
Dengan empat strategi pariwisata tersebut, Banyuwangi berhasil memperoleh penghargaan dari badan Pariwisata PBB dalam 12th UNWTO Awards Forum di Madrid, Spanyol, tahun 2016. Saat itu, penghargaan diperoleh untuk kategori ‘Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan di Bidang Pariwisata (Excellence and Innovation in Tourism)’. Banyuwangi mengalahkan nominator lainnya dari Kolombia, Kenya, dan Puerto Rico.
Kini, jelang berakhirnya masa jabatan sebagai Bupati Banyuwangi, Azwar Anas merasa perlu membagikan berbagai inovasi dan program jitu dalam sebuah buku. Harapannya, apa yang disampaikan dalam buku tersebut bisa menjadi pelajaran atau wawasan bagi pembacanya.
“Buku berjudul Anti-Mainstream Marketing, 20 Jurus Mengubah Banyuwangi akan diedarkan secara umum, khususnya melalui jaringan Toko Buku Gramedia. Semoga apa yang saya tulis bisa bermanfaat bagi pembaca,” pungkasnya.
Apresiasi diberikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya Abdullah Azwar Anas sosok yang sangat sukses dalam memimpin Banyuwangi.
“Beliau melakukan banyak terobosan buat Banyuwangi. Menjadikan PAD Banyuwangi melesat. Termasuk memberikan sentuhan berbeda buat sektor pariwisata. Banyuwangi kini dikenal sebagai salah satu destinasi terbaik di Indonesia. Dan menjadi daerah dengan festival terbanyak di Indonesia. Sukses buat Bupati Azwar Anas,” paparnya. (*)