PESISIR BARAT – Event sport tourism internasional WSL Krui Pro 2019, dimanfaatkan Pemerintah Daerah Pesisir Barat untuk memperkenalkan kopi khas mereka. Bahkan, seluruh peserta WSL Krui Pro 2019 diberikan kopi Pesisir Barat sebagai kenang-kenangan.
Pembagian kopi dilakukan Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal saat memberikan hadiah bagi para juara. Awalnya, Bupati memberikan kopi kepada juara Men’s WSL Krui Pro 2019 asal Brazil Lucas Silveira, saat memberikan piala.
Namun, ketika upacara penutupan, Bupati Agus Istiqlal mengajak seluruh juara dan peserta surfing WSL Krui Pro ke atas panggung. Termasuk para perwakilan World Surf League (WSL). Saat itu, Bupati membagi-bagikan kopi kepada semua partisipan.
“Kopi menjadi hadiah tambahan buat seluruh peserta. Biar mereka semua merasakan kenikmatan kopi Pesisir Barat,” tutur Bupati Agus Istiqlal, Sabtu (4/5).
Ia berharap para surfer dan wisatawan ini bisa mempromosikan kopi Pesisir Barat di negara mereka masing-masing.
“Jadi, kita berharap kalau mereka sedang membicarakan kopi, mereka juga membicarakan Pesisir Barat. Dan mereka akan selalu ingat Tanjung Setia dan akan kembali lagi,” paparnya.
Agus Istiqlal mengaku sangat bangga Pesisir Barat mampu menjadi tuan rumah event kelas dunia ini.
“Apalagi tahun depan kelasnya akan ditingkatkan menjadi QS6000. Nanti yang akan datang adalah surfer-surfer dunia. Mereka tidak perlu kita undang, mereka akan datang sendiri. Karena kelasnya sudah tinggi. Dan ini akan membuat Pesisir Barat semakin dikenal di mancanegara,” tutur Agus Istiqlal berapi-api.
Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Pesisir Barat, Gunawan, menambahkan, WSL Krui Pro 2019 berdampak sangat positif.
“Kita memang belum hitung secara kesuluruhan. Tapi dampaknya sudah bisa dirasakan. Selama berlangsungnya Krui Pro, tingkat hunian hotel dan cottage baik yang ada di Krui maupun di Tanjung Setia penuh. Semuanya terisi. Selain itu length of stay para wisatawan juga panjang. Karena mereka bisa menyaksikan atraksi surfing kelas dunia secara gratis,” paparnya.
Gunawan menjelaskan, rata-rata peserta WSL Krui Pro dan wisatawan asing yang datang, tinggal selama 2 minggu.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Dessy Ruhati memberikan apresiasi untuk suksesnya pelaksanaan WSL Krui Pro 2019.
“Event ini sangat sukses. Berjalan dengan sangat lancar. Krui Pro sudah menjadi daya tarik buat surfer dunia. Dan mampu menghadirkan banyak wisatawan mancanegara. Ini event yang sanat luar biasa,” paparnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengutarakan hal yang tidak jauh berbeda. Menurutnya sport tourism adalah senjata ampuh.
“Jika ditopang dengan venue yang berkelas, kemudian pelaksanaan dan promosi yang baik, sport tourism akan menjadi magnet buat wisatawan mancanegara. Krui Pro memiliki hal itu. Ombak di Tanjung Setia adalah salah satu yang terbaik di dunia. Banyak surfer mancanegara yang memujinya. Pelaksanaan eventnya juga rapi. Kita berharap tahun depan Krui Pro bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan,” harapnya.(*)