Kemenparekraf Optimis Website Desa Wisata Dongkrak Kunjungan Wisatawan ke Toba

Laguboti – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) tengah fokus mengembangkan website desa wisata di kawasan Danau Toba. Ada 19 desa wisata yang dijadikan pilot project yang terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah integrasi 6 desa wisata yang direalisasikan pada November-Desember 2020. Tahap kedua mengintegrasikan 13 desa wisata yang akan dimulai pada Januari-Juli 2021. Hal itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) diselenggarakan di Aula Kampus Institut Teknologi Del Laguboti, Kamis (5/11/2020).

Koordinator Destinasi Area I Kemenparekraf/Baparekraf, Wijonarko menjelaskan, bukan tanpa alasan program pembuatan website desa wisata ini dijalankan. Pada era digital saat ini, website menjadi salah satu rujukan wisatawan sebelum menentukan destinasi yang akan ditujunya. “Pada era digital saat ini website memiliki kekuatan signifikan untuk menentukan apakah wisatawan akan tertarik atau tidak mengunjungi destinasi tertentu,” kata Wijonarko.

Untuk itu, kata dia, informasi dan visual yang ditampilkan pada website desa wisata Danau Toba nantinya harus mampu menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung. “Kami berharap tersedianya website beserta basis data dan informasi pariwisata untuk desa wisata di kawasan Danau Toba dengan materi website yang lebih baik berupa karya photografi yang baik dan dilengkapi dengan konsep story telling,” terangnya.

Setelah terbentuk website, Wijonarko menjelaskan jika Kemenparekraf/Baparekraf bersama IT Del akan melakukan pendampingan terhadap pengelolaan website desa wisata tersebut. Pun halnya dengan masyarakat setempat yang akan diberikan pendampingan guna meningkatkan kesiapan pengembangan pariwisata dengan memanfaatkan website tersebut. “Nantinya kami berharap masyarakat setempat dapat mengelola dan memanfaatkan website tersebut,” harap Wijonarko.

Sub Koordinator Destinasi Area I A Kemenparekraf/Baparekraf, Andhy Marpaung menambahkan, salah satu keunggulan website desa wisata adalah langkah mudah, murah dan inovatif dalam mempromosikan potensi desa wisata. Dengan website, Andhy menilai informasi mengenai sejarah, atraksi, aksesibilitas dan amenitas sebuah desa wisata dapat ditangkap dengan utuh oleh wisatawan. “Website menjadi panduan bagi wisatawan. Dia memudahkan wisatawan melakukan perjalanan, sekaligus menjadi media promosi yang dapat menjangkau secara luas,” kata Andhy.

Ia berharap website ini dimanfaatkan secara maksimal dan dapat mengeksplor segala hal berkaitan dengan keberadaan desa wisata. Saat ini, Andhy menilai promosi digital menjadi rujukan bagi wisatawan untuk menuju destinasi yang akan dikunjunginya. “Maka dari itu, website ini harus dimaksimalkan dalam kerangka promosi digital. Di era digital saat ini mayoritas wisatawan mencari berbagai hal mengenai destinasi wisata secara online, salah satunya melalui informasi dan dokumentasi yang tertera pada website destinasi wisata,” katanya.

Senada dengan Wijonarko dan Andhy, Rektor IT Del Sumatera Utara, Prof Togar M Simatupang menegaskan jika website merupakan wahana penting untuk mempromosikan desa wisata. Ia berharap tim dari kampusnya dapat membantu website seluruh yang ada di destinasi wisata Toba ini. “Media sosialnya seperti Facebook, Instagram dan lainnya juga harus dikembangkan. Jadi nantinya setiap desa itu bisa register yang mana nanti bisa meng-update dan mana desa-desa yang belum memenuhi standar,” urainya.

Ia berharap program website Kemenparekraf/Baparekraf ini dapat menjadi semangat baru usai pandemi Covid-19 agar desa wisata di kawasan Danau Toba semakin bergerak maju dalam pengembangannya. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Toba, Jhon Piter Silalahi akan mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk semakin meningkatkan kapasitasnya berkolaborasi dengan desa wisata mempromosikan produknya di website yang dibantu Kemenparekraf/Baparekraf.

Piter juga berterimakasih kepada Kemenparekraf/Baparekraf atas program website desa wisata ini. “Program website desa wisata ini sangat tepat sekali karena bisa membantu kami akan pengetahuan tentang informasi dan bisa membuka kembali destinasi wisata yang ada di Toba ini,” tutur dia.

Ia berharap dengan program website desa wisata ini segala potensi yang ada di kawasan Danau Toba ini dapat tersosialisasikan dengan luas, sehingga wisatawan semakin banyak memiliki pilihan untuk berkunjung ke Danau Toba.

“Kami berharap dengan adanya website dan konsep ini wisatawan bisa langsung mengakses wisata-wisata yang ada di Toba ini. Kemudian ada beberapa tempat lain yang belum dikenal seperti adanya empat destinasi geopark dapat tersampaikan kepada wisatawan. Dengan begitu, mereka memiliki pilihan wisata sesuai minatnya,” ujar Piter.(*)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>