Irma Suryani: Kritik PKB Asbun dan Tidak Berdasar

Jakarta – Politisi Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago menilai kritik yang dilontarkan Daniel Johan kepada Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo Asbun (asal bunyi) dan tidak berdasar. Apalagi, kata gagal yang dilontarkan Daniel sangat bertolak belakang dengan kinerja dan capaian yang selama ini diraih Kementan.

“Statement Mentan gagal meyakinkan Presiden yang disebut daniel, menurut saya asal bunyi dan tidak by data, karena faktanya sektor pertanian selalu tumbuh meyakinkan. Seharusnya wakil rakyat itu kalau bicara harus pakai data,” ujar Irma, Selasa, 20 Juli 2021.

Sebelumnya, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengkritisi kebijakan Kementan yang dinilai belum bisa meyakinkan Presiden bahwa pangan adalah kebutuhan penting dan mendasar.

Irma menjelaskan, Kementan di bawah komando Syahrul Yasin Limpo (SYL) telah memiliki catatan baik yang patut dibanggakan. Baru-baru ini misalnya, BPS mengumumkan bahwa nilai ekspor sektor pertanian pada bulan Juni 2021 mengalmi kenaikan, yakni sebesar 33,04 persen (M-to-M) atau sebesar 15,19 persen secara (Y-on-Y).

Secara nilai, ekspor sektor pertanian tercatat mencapai 0,32 miliar dollar, dengan ekspor nonmigas secara nasional menyumbang sebesar 93,36 persen dari total nilai ekspor Juni 2021 yang mencapai 18,55 miliar dollar atau naik sebesar 9,52 persen. Adapun secara kumulatif, ekspor nonmigas selama Januari-Juni mengalami kenaikan sebesar 94,35 persen, di mana sektor pertanian mencapai 1,95 dollar atau mengalami peningkatan sebesar 14,05 persen.

“BPS juga mencatat sektor pertanian sejak triwulan II 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 16,24 (QtoQ) dengan nilai ekspor pada Januari-Desember naik sebesar 15,79 persen atau sekitar Rp451,77 triliun. Lalu pada triwulan 1 2021, sektor pertanian juga tumbuh meyakinkan dengan angka sebesar 2,95 (YonY),” katanya.

Dengan angka dan capaian itu, maka Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada bulan Mei 2021 juga meningkat cukup signifikan, di mana terjadi secara konsisten yang dihitung sejak Oktober 2020 hingga Mei 2021.

NTP bulan Oktober 2020 mencapai 102,25, kemudian pada November mencapai 102,86, Desember 103,25, Januari 103,26, Februari 103,10, Maret 103,29, April 102,93 dan bulan Mei tahun ini mencapai 103,29 atau naik sebesar 0,44 persen.

“Begitupun dengan nilai tukar usaha petani yang naik konsisten sejak Oktober 2020, yakni sebesar 1002,42. Lalu pada November mencapai 103,28, Desember 104,00, Januari 104,01, Februari 103,72, Maret 103,87, April 103,55 dan Mei bulan ini angkanya mencapai 104,04 atau naik 0,48 persen,” katanya.

Jika dilihat dari berbagai data tersebut, Irma menilai kinerja Kementan di bawah arahan SYL sudah berada di jalur tepat atau on the right track. Kata Irma, SYL hadir membawa perubahan besar untuk pertanian Indonesia yang jauh lebih baik.

“Hal ini membuktikan bahwa kinerja Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo dan Tim Manajemen Kementerian Pertanian makin moncer dan tentu prestasi ini sangat membanggakan. Seharusnya, di era pandemi seperti sekarang, partai-partai koalisi maupun partai-partai oposisi bersatu menyelamatkan jiwa rakyat! Bukan malah mempolitisasi dan saling menyerang atas kedukaan rakyat akibat pandemi,” tutupnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>