JAKARTA – Untuk kedua kalinya, Kementerian Pariwisata ambil bagian dalam pameran Internasional Malaysia International Halal Showcase (MIHAS). Tahun ini, sebanyak 10 industri pariwisata disertakan Kemenpar. MIHAS 2019 akan berlangsung di Level 2 Hall 2, Malaysia International Trade & Exhibition Centre (MITEC), 3 – 6 April.
10 Industri pariwisata Indonesia yang diajak berasal dari Aceh, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Menurut Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, dalam event kali ini fokus Kementerian Pariwisata adalah branding dan selling.
“MIHAS adalah event tahunan. Buat Kemenpar, tahun ini adalah yang kedua kalinya kita berpartisipasi. Juga, sebagai upaya untuk melanjutkan program promosi yang fokus pada branding dan selling,” terang Rizki Handayani, Senin (1/4).
Menurutnya, dalam event ini Kemenpar akan mempromosikan wisata halal Indonesia. Sekaligus, mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di dunia khususnya kawasan Asia Tenggara.
“Ini juga menjadi upaya kita untuk terus mempromosikan Wonderful Indonesia. Buat pariwisata Indonesia, Malaysia merupakan salah satu pasar utama. Pasar yang menjadi perhatian Kemenpar dalam usaha promosi pariwisata ke negara-negara anggota ASEAN,” terangnya.
Pada partisipasi tahun ini, Kemenpar akan menempati seluas 72 sqm. Atau akan diisi dengan 8 booth. Tema yang diangkat tetap kapal phinisi. Sebab, phinisi adalah icon yang menjadi ciri khas booth Wonderful Indonesia Kemenpar. Kapal ini akan memiliki sentuhan halal tourism. Yang diangkat adalah arsitektur Masjid Raya Sumatera Barat.
Sementara Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemsaran I Regional II Kemenpar Adella Raung menjelaskan, MIHAS 2019 diharapkan juga bisa menghasilkan potensial transaksi bagi paket wisata halal.
Terutama dalam upaya mendatangkan wisatawan Malaysia ke Indonesia. Dan juga memperkenalkan destinasi-destinasi pariwisata Indonesia.
“Untuk itu kita mengemas booth semenarik mungkin. Ada atraksi yang kita tampilkan. Program acara di booth Wonderful Indonesia antara lain B to B dan B to C oleh industri pariwisata Indonesia, pelayanan informasi dan pendistribusian bahan promosi wisata, pendistribusian Muslim Travel Guide, Quiz dan gift redemption, Pertunjukan Kesenian, Minuman Khas Indonesia dan Refreshment Corner serta Demo Kaligrafi,” papar Adella.
MIHAS 2019 juga akan menyelenggarakan World Halal Conference dengan tema “Muslim Friendly Tourism Forum”. Kemenpar akan berpartisipasi di forum ini dengan menghadirkan narasumber dari Tim Pengembangan Percepatan Wisata Halal, yaitu Wisnu Rahtomo Pratomo dan Hanief Assegaf yang akan memaparkan mengenai “Muslim Friendly Tourism Market Development: Targeting $169 Billion Muslim Tourism Market.”
“MIHAS 2019 adalah event potensial untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang fokus pada branding dan selling. Karena, merupakan pameran yang menggabungkan business to business dan business to customer. Hal ini memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar mereka dan menawarkan paket-paket wisata halal Indonesia di Malaysia,” terang Adella.
Untuk tahun 2019, Kemenpar mencanangkan dua target wisata halal pada tahun 2019. Pertama, mencapai pertumbuhan tinggi (sustainable growth). Kedua, berada di ranking pertama sebagai destinasi pariwisata paling ramah terhadap wisatawan muslim dunia versi Global Muslim Travel Index (GMTI). Target kunjungan wisman halal tourism diharapkan mencapai 25 persen dari target 20 juta kunjungan wisman.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan acungan jempol buat inisiatif mengikuti MIHAS 2019.
“Karena, MIHAS merupakan momentum yang paling potensial untuk menjaring lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. Terutama, wisman dari Malaysia. Dikarenakan pameran tersebut merupakan pameran halal terbesar di Asia,” tutur Menpar yang optimis Wonderful Indonesia akan sukses di ajang ini.