JAKARTA – Semangat kebersamaan dihembuskan dalam event Happiness Festival 2019. Event ini dilangsungkan di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Happiness Festival resmi dibuka Sabtu (27/4) pagi.
Happiness Festival digelar United in Diversity (UID) bersama dengan Project Semesta. Event ini mendapat dukungan penuh Kementerian Pariwisata. Happiness Festival 2019 digelar untuk mengenalkan kembali konsep Sustainable Development Goals (SDGs) dan Happiness SDGs Pyramid kepada masyarakat.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengirimkan pesan dan mengajak masyarakat menjalani “tiga cara kebahagiaan”. Konsep itu terinspirasi dari filosofi Tri Hita Karana.
Pembukaan Happiness Festival diawali dengan persembahan beberapa lagu dari Adel and Friends, salah seorang peserta The Voice Indonesia 2018. Sedangkan pembukaan dilakukan Presiden United In Diversity, Mari Elka Pangestu.
“Kita memilih Lapangan Banteng untuk menyesuaikan dengan tema kegiatan, Alignment With Harmony!. Bagaimana masyarakat Indonesia yang begitu beragam bisa merajut kembali kebersamaan dalam keragaman kita. Itu sesuai dengan United in Diversity,” papar Mari.
Menurutnya, tahun ini pelaksanaan Happiness Festival tahun ini memasuki tahun pelaksanaan ke-3.
“Tujuan event sederhana saja. Event ini mengingatkan kita kembali kepada yang penting dalam hidup, yaitu kebahagiaan. Seringkali orang bicara kita harus melakukan pertumbuhan ekonomi seperti ini seperti itu, tapi kita lupa tujuan utama dari semua yang kita lakukan ini adalah kebahagiaan,” ujar Mari.
Ditambahkannya, jika kita berdiri di happines piramid ini, kita bisa melihat jika bersatu, kita bisa menjadi harmony, bisa mencapai pendidikan yang baik, mempunyai pekerjaan dan seterusnya, kita akan bahagia.
“Tapi itu tidak cukup. Karena kita harus menjaga hubungan manusia dengan alam, bagaimana bersatu dengan alam. Yang terakhir, kita harus bersatu dengan yang di atas. Kita harus bisa mencari introspeksi kepada diri kita sendiri, apa yang akan membuat kita damai dalam diri kita sendiri,” sambungnya.
Mari Elka Pangestu tak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua yang mendukung acara ini. Khususnya kepada Pemerintah Jakarta dan juga kepada Kementerian Pariwisata.
Mari juga berterima kasih kepada lebih dari 100 komunitas, 200 talenta kreatif, dan 250 voleenter yang ikut bekerja keras demi suksesnya acara.
“Ini adalah acara dari kita untuk kita. Semoga kita bisa memahami apa arti kebahagiaan bagi kita. Mulai dari kita sendiri dan bagaimana kita membuat kebahagiaan itu menular kepada seluruh komunitas yang berada disekitar kita. Marilah kita merayakan keberagaman dan merajut keberagaman untuk menjadi suatu harmoni,” ajaknya.
Sementara Panitia Penyelenggara Happines Festival 2019, Israrudin mengatakan, event ini mengumpulkan seluruh elemen masyarakat. Baik dari pemerintah, organisasi sektor privat, akademisi, organisasi masyarakat, dan masyarakat.
Tujuannya, untuk sama-sama mensosialisasikan dan menunjukan aksi nyata yang telah dilakukan. Serta sama-sama mempromosikan susitainable kebahagiaan. Karena, bahasa kebahagiaan sangat mudah dimengerti oleh masyarakat.
“Dalam momen politik seperti sekarang, banyak masyarakat yang saling berbeda pendapat. Bahkan, putus silahturahmi. Dengan adanya event ini, kita ingin mengajak masyarakat untuk lebih selaras,” paparnya.
Tahun ini, agenda Happiness Festival sangat padat. Kegiatannya macam-macam, ada sekitar 95 konten kegiatan selama 2 hari.
“Kita juga ada kegiatan-kegiatan menarik buat masyarakat. Ada playground area untuk anak anak, ada petualangan buat anak anak, ada hiburan performance musik dari Andien, Gleen Fredly dan yang lain-lain,” paparnya.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Adella Raung, menilai event ini sangat bermanfaat.
“Happiness Festival mengajak kita untuk meningkatkan kebersamaan. Untuk saling perduli. Semangat yang ditularkan sangat positif,” jelasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menyebut konsep yang ditawarkan sangat menarik.
“Mengapa? Karena event ini meningkatkan taraf kebahagiaan seseorang. Membuat peserta menjadi personal yang lebih baik lagi. Baik sebagai individu, maupun dalam kehidupan sosial,” tuturnya.