NATUNA – Festival Semarak Ramadhan Musik Sahur 2019 sukses digelar. Kegiatan yang berlangsung di Pantai Kencana ini berhasil menarik perhatian ribuan masyarakat, Sabtu (18/5) malam.
Bupati Natuna Hamid Rizal mengatakan, Festival Semarak Ramadhan Musik Sahur terlaksana berkat kerjasama antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Natuna, dengan Ikatan Keluarga Kalimantan Barat (IKKB). Festival diikuti 16 peserta, terdiri dari kategori pelajar dan umum.
“Peserta dilepas sekitar pukul 21.30 WIB. Rutenya mulai dari Pantai Kencana, Soekarno-Hatta, Air Kubang, dan kembali ke Pantai Kencana,” ujarnya, didampingi Kepala Disparbud Natuna, Hardinansyah.
Hamid berharap, event ini mampu mendongkrak sektor pariwisata di Natuna, sehingga lebih berkembang dan maju. Ia yakin, Festival Musik Sahur akan membuka peluang masuknya turis ke Natuna.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menyatakan, tradisi seperti ini sangat bagus dan perlu dilestarikan. Kontennya positif dan menyatu dengan suasana Ramadhan. “Mudah-mudahan nanti timbul ide-ide baru yang tak kalah menarik, sehingga bisa memajukan pariwisata Natuna,” ucapnya.
Rizki menegaskan, Kemenpar akan selalu mendukung event-event pariwisata yang potensial mendatangkan wisatawan. Khususnya wisatawan mancanegara, dimana tahun ini ditarget sebanyak 20 juta kunjungan secara nasional. Diakuinya, pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata harus jeli melihat peluang.
“Industri pariwisata butuh penanganan yang aktif. Artinya, kita tidak bisa berdiam diri dan hanya mengandalkan apa yang sudah ada. Untuk menarik wisatawan butuh konsep atraksi yang matang, sekaligus menguatkan promosi agar para pelancong tahu apa yang kita tawarkan,” jelasnya, diamini Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.
Rizki menambahkan, festival Musik Sahur bisa dikonsep sebagai jenis wisata halal. Sebab, gagasan ini tentu berkaitan dengan masuknya bulan Ramadhan. Agar lebih menarik, tak salah jika ditambah dengan kegiatan-kegiatan pendukung seperti bazar kuliner dan lain-lain.
Abdul, salah satu warga setempat mengatakan, Festival Musik Sahur menjadi hiburan yang menyenangkan bagi masyarakat. Hiburan yang tak biasa karena dilakukan berkeliling di malam hari, melalui rute yang sudah ditentukan.
“Semua warga gembira dengan kegiatan ini. Tua, muda, bahkan anak-anak. Mereka menyaksikannya di pinggir jalan di depan rumah masing-masing. Mudah-mudahan kegiatan ini berlanjut tahun depan dan lebih meriah,” harapnya.
Sementara Nathan, warga Jakarta yang kebetulan tengah berada di Natuna, mengaku beruntung bisa menyaksikan festival tersebut. “Jarang-jarang ketemu acara seperti ini. Keren. Ini kegiatan dengan kearifan lokal yang patut dijadikan agenda wisata. Sayang, pesertanya kurang banyak,” kata dia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, Ramadhan menjadi moment spesial yang sangat ditunggu, khususnya umat muslim. Banyak daerah tujuan wisata yang memanfaatkan moment ini untuk menggelar festival tahunan. Tujannya jelas, yakni menghidupkan sektor pariwisata dari sisi religi.
“Banyak festival yang berkaitan dengan ramadhan. Selain Festival Musik Sahur di Natuna, ada Lomba Lampu Hias dan Lampu Colok di Batam, serta beberapa kegiatan lain di wilayah Kepulauan Riau. Semuanya menyajikan konten yang unik dan menarik, yang tentunya berpotensi mendatangkan wisatawan,” ungkapnya.(*)