Festival Crossborder Keerom Sukses, Puluhan Ribu Penonton Padatin Acara
Festival Crossborder Keerom (FC-Keerom) 2018 menuai sukses besar. Digelar tiga hari, event ini mampu mendatangkan massa hingga puluhan ribu. Lebih spesial lagi realisasi arus masuk wisman surplus 105,2 persen. Rapor ini semakin menegaskan Papua sebagai market besar genre musik reggae.
Rangkaian FC-Keerom 2018 telah resmi ditutup Sabtu (17/11). Dihelat mulai 15-17 November, Festival ini total mampu menghadirkan sekitar 27.000 wisatawan. Pergerakannya pun cukup fluktuatif, meski angka kunjungan wisatawan maksimal 12.000 orang terjadi di hari terakhir FC-Keerom. Sebab, aksi panggung Ras Muhammad menjadi penutupnya.
Musik reggae dan Ras Muhammad effect kembali berbicara di Festival Crossborder. Menggelar konser di Lapangan Sepakbola Swakarsa, Keerom, Papua, aksinya mampu membius para pengunjung. Melempar 12 lagu hits, Ras Muhammad berhasil membuat pengunjung tidak beranjak dari venue. Mereka ini tidak mengindahkan hujan yang terus mengguyur deras.
“Keerom ini luar biasa. Mereka terlihat sangat enerjik bernyanyi dan berjingrak. Musik reggae ini sangat universal dan diterima oleh siapa saja di sini,” ungkap Ras Muhammad, kemarin.
Sembari bernyanyi di atas stage, sesekali Ras Muhammad berinteraksi dengan para fans-nya tersebut. Teriakan ‘Keerom mana suaranya’ pun terdengar berulang. Interaksi semakin hangat dengan himbauan Ras Muhamad ‘Halo Keerom, angkat tangannya’. Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani menyatakan, FC-Keerom telah membuktikan kapasitasnya.
“Keerom ini luar biasa. Jumlah pengunjung event-nya sangat besar. Mereka ini sangat mengidolakan Ras Muhammad. Lebih menarik lagi, arus kunjungan wisman juga terkoreksi positif di hari terakhir. Secara keseluruhan, festival ini sudah menunjukan kapasitasnya sebagai tambang wisman,” kata Giri Adnyani.
Telah menanti sejak awal, penampilan Ras Muhammad mampu menarik kunjungan 289 wisatawan dari Papua New Guinea (PNG). Jumlah ini yang tertinggi sepanjang penyelenggaraan event ini. Sebab, event ini mampu menarik kunjungan 256 wisman di hari perdana. Jumlahnya memang turun di hari ke-2 dan angka riilnya 244 wisman.
789 Wisman
Mengalami pergerakan wisman yang fluktuatif, penyelenggaraan FC-Keerom total menarik 789 wisman. Realisasi ini surplus 105,2% dari target. Sebab, target kunjungan wisman di FC-Keerom hanya dipatok 750 paspor asing. Giri Adnyani menambahkan, pergerakan wisman khususnya dari PNG sangat bagus. Artinya, potensi event sebagai pengerak ekonomi di perbatasan memiliki progress positif.
“Arus masuk wisatawan PNG sangat positif setiap harinya. Kedatangan mereka ini tentu membawa hal bagus bagi perekonomian masyarakat Keerom. Sebab, ada banyak aktivitas transaksi yang ditawarkan di sana melalui berbagai stand,” lanjutnya.
Fasilitas terbaik memang diberikan FC-Keerom bagi para pengunjungnya. Festival ini pun menyajikan beragam karya kerajinan tangan dan bazar. Dibuka pada Kamis (15/11), festival diawali dengan Karnaval Seni Masuk Sekolah. Aktivitas ini jadi peragaan busana dari suku di Indonesia. Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Ricky Fauziyani menuturkan, FC-Keerom fenomenal.
“Antusiasme pengunjung secara keseluruhan sangat bagus. Mereka juga sangat komunikatif. Lebih lagi, mereka bisa menjaga ketertiban saat menikmati musik reggae. Kami optimistis, penyelenggaraan event berikutnya akan jauh lebih menarik dan meriah,” tutur Ricky.
Selain Ras Muhammad, FC-Keerom menampilkan dua band reggae. Ada Dave Solution yang hingga band asal PNG Mixmate. Selain itu, band asal Jayapura Xaver Dream juga dilibatkan di hari terakhir dan menjadi opening aksi Ras Muhammad. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menerangkan, event ini memberikan inspirasi positif bagi masyarakat Papua dan PNG.
“Bisa menarik pengunjung hingga 27.000 ini tentu capaian sangat positif. Terlebih jumlah wismannya ini melebihi dari target. Berarti, festival ini masih bisa terus dikembangkan. Kawasan di PNG yang dekat ke Keerom juga sangat potensial. Untuk event berikutnya, tinggal kemasannya saja yang diperbaiki,” tutup Menteri yang sukses membawa Kemenpar No. 1 dan jadi #TheBestMinistryTourism2018 se-Asia Pasifik di Bangkok