TANJUNG BALAI KARIMUN – Industri pariwisata Tanjung Balai Karimun berdenyut cepat sepanjang Festival Barongsai 2019. Tingkat okupansi hotel pun optimal seiring rapor positif pengunjung event. Kue manis tersebut juga dinikmati oleh lini lain yang lebih luas.
Penyelenggaraan Festival Barongsai 2019 memberi impact positif bagi perekonomian Karium. Festival ini digelar 26-27 April 2019. Venuenya berada di Panggung Rakyat Puteri Kemuning, Coastal Area, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). Menghadirkan 14 tim dari 3 negara, Festival Barongsai 2019 ini menarik kunjungan 157 orang peserta asal Singapura dan Malaysia.
“Penyelenggaraan Festival Barongsai 2019 secara umum positif. Jumlah pengunjung event optimal dan ada peningkatan. Kondisi ini tentu berpengaruh positif bagi perekonomian Karimun. Festival Barongsai 2019 memberikan manfaat bagi banyak pelaku bisnis di Karimun,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tanjung Balai Karimun Zamri, Senin (29/4).
Digelar 2 hari, Festival Barongsai 2019 menjadi destinasi terbaik. Total pengunjungnya mencapai 5.500 orang. Start positif dibukukan pada hari pertama karena menghadirkan 2.500 pengunjung. Pergerakan pengunjung pun optimal di hari ke-2 dengan arus 3.000 orang. Jumlah tersebut naik 22% dari tahun 2018 yang memiliki angka riil 4.500 orang pengunjung.
“Sepanjang Festival Barongsai 2019, tingkat hunian hotel di Karimun naik signifikan. Pergerakannya ini lebih tinggi dari hunian rata-rata di akhir pekan. Yang jelas sangat optimal, apalagi kalau jumlah peserta di tahun depan dinaikan lagi,” terang Zamri.
Arus pengunjung Festival Barongsai 2019 berbanding lurus dengan okupansi hotel. Tingkat hunian hotel di Karimun rata-rata mencapai 90%. Wilayah ini memiliki sekitar 20 hotel berbintang. Tingkan okupansi hotel ini mulai merangkak naik H-2 jelang event Festival Barongsai 2019. Zamri menambahkan, beberapa hotel berbintang di Karimun bahkan penuh oleh pengunjung.
“Respon publik terhadap Festival Barongsai sangat luar biasa. Kami kaget karena hotel mulai ramai sejak H-2. Hotel-hotel di dekat venue bahkan sudah full. Kalau rata-ratanya, tingkat hunian hotel mencapai 90%. Sebab, ada beberapa hotel tidak 100% full tapi huniannya mencapai sekitar 90%,” lanjut Zamri lagi.
Rata-rata tingkat okupansi hotel hingga 90% menjadi catatan kompetitif. Sebab, tingkat okupansi hotel rata-rata di akhir pekan di kisaran 60% hingga 70% saja. Hotel di Karimun mayoritas diisi wisatawan Singapura dan Malaysia. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani pun menerangkan, Festival Barongsai 2019 menggerakan industri pariwisata Karimun.
“Festival Barongsai 2019 memang memberi impact positif bagi pariwisata Karimun. Semua lini industri merasakan manfaatnya. Dengan melihat pergerakan dari tingkat hunian hotel, inkam optimal diraih oleh para pelaku bisnis di Karimun. Kami tentu gembira dengan capaian bagus tersebut,” terang Rizki.
Selain pelaku industri hotel, legitnya kue penyelenggaraan Festival Barongsai 2019 juga dinikmati lini lain. Mereka diantaranya pemilik jasa transportasi dan pelaku bisnis kuliner. Transportasi Karimun pun mendapatkan berkah, dari jasa rental hingga angkutan umum. Moda transportasi tradisional Bas Kayu bahkan sibuk hilir mudik membawa penumpang.
Serupa dengan industri kulinernya. Kedai Kopi Botan di kawasan Kota Tua Karimun bahkan mengaku sibuk melayani pengunjung para peserta Festival Barongsai 2019. Para peserta festival tetap menikmati suasana Karimun di luar agenda tetap event. Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati mengatakan, Karimun terlihat lebih bergairah dengan Festival Barongsai 2019.
“Kota Karimun memang terlihat lebih sibuk disepanjang penyelenggaraan Festival Barongsai. Kondisi ini tentu sangat bagus. Artinya, perputaran uang dari transaksi lebih cepat saat Festival Barongsai. Kami yakin, jumlah perputarannya besar. Dengan beragam potensinya, kami yakin value lebih besar akan diterima pelaku bisnis di sana pada tahun-tahun mendatang,” kata Dessy.
Beragam optimisme memang ditiupkan Festival Barongsai 2019. Festival ini telah resmi masuk kalender tahunan Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI). Slot dan sebaran peserta event tahun depan otomatis akan ditambah. Pada tahun ke-4 di 2020, festival ini akan didorong masuk Top 100 Calendar of Event (CoE). Levelnya juga dinaikan menjadi dunia dengan komposisi tim Hong Kong dan Thailand.
“Ada banyak hal positif yang muncul dari Festival Barongsai 2019. Semua ikut menikmati manfaat dari penyelenggaraan event tahun ini. Tujuan dari penyelenggaraan event pun tercapai. Selain menarik arus wisatawan, festival juga diarahkan menggerakan ekonomi,” papar Kabid Pengembangan Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Trindiana M Tikupasang.
Pasca penyelenggaraan Festival Barongsai 2019, popularitas pun makin lekat dengan Karimun. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, impact positif jangka panjang dimiliki Karimun. “Festival ini sangat luar biasa. Pengaruh positif jangka panjangnya akan terus mengalir. Bisa jadi jumlahnya nanti lebih bagus dari saat ini. Pergerakan ekonomi di Karimun menjadi lebih kompetitif di sepanjang tahun,” tutup Menteri asal Banyuwangi tersebut. (*)