BATAM – Pelaksanaan Batam Trail Run 5K sukses memeriahkan crossborder Kepulauan Riau (Kepri). Edisi pertama lari 5K ini menghadirkan beragam kejutan. Track larinya menantang, hadiah kompetitif, hingga beragam parade seni budaya.
Batam Trail Run 5K menjadi destinasi liburan terbaik crossborder Kepri. Digelar Minggu (7/4), start dan finish-nya berada di Sijori Resort & Spa, Sekupang, Batam, Kepri. Edisi perdana ini diikuti oleh 463 orang peserta. Selain paspor domestik, Batam Trail Run 5K ini diikuti oleh pelari Malaysia, Singapura, Kenya, dan Tiongkok. Tiongkok memperkaya warna, sebab baru 3 negara bergabung hingga Jumat (5/4).
“Batam Trail Run 5K ini yang pertama digelar. Event ini menjadi prototype bagi penyelenggaraan tahun depan. Perlombaan meriah dan peserta terlihat enjoy. Ada beberapa negara yang bergabung di event pertama menjadi modal sangat bagus,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata, Minggu (7/4).
Komposisi peserta terbesar tetap berasal dari Malaysia. Negeri Jiran bergabung dengan 47 pelari, lalu Singapura mengirimkan 35 nama. Kenya diwakili oleh 25 pelarinya dan slot Tiongkok diisi oleh 1 nama. Adapun peserta domestik berjumlah 355 nama. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia. Selain Kepri, ada peserta dari Sumatera Barat, Jambi, Riau, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Batam Trail Run 5K ini menjanjikan. Event ini bisa berkembang besar. Sebab, ada beberapa negara yang terlibat di dalamnya. Dengan kehadiran media dari Malaysia dan Singapura, branding Batam Trail Run 5K akan cepat naik. Namun, evaluasi menyeluruh harus dilakukan. Agar event tahun depan lebih baik,” terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizky Handayani.
Atmosfer kemeriahan event ini sudah terlihat sejak pagi. Sebelum ritual opening lomba, peserta terlihat mengular untuk melakukan verifikasi ulang. Mereka juga terlihat berkumpul guna menikmati sajian Tari Persembahan. Tarian ini dibawakan 5 penari putri dari Sanggar Karang Taruna Kota Batam. Para penari lengkap mengenakan busana tradisional.
Menjadi representasi Melatu, kostum penari didominasi warna emas dan pink. Mereka ini mengenakan mahkota Kembang Goyang. Ada juga Selempang Kuning hingga Kain Samping biru gemerlap. Suasana semakin meriah dengan rasa modern aksi Cheerleaders SMK 16 Kota Batam. Beragam gerakan akrobat yang ditampilkan pun disambut tepuk tangan dan sorak sorai peserta.
“Secara konten, hiburan yang ditampilkan unik dan menarik. Peserta pun semakin bersemangat untuk berlomba. Apalagi, track lomba yang ditawarkan menarik dan sangat menantang,” jelas Rizky lagi.
Opening ceremony dari Batam Trail Run 5K pun dilengkapi Tari Semenanjung Rindu. Berikutnya, para peserta bersiap melakukan start lomba. Digelar sehari, lomba terbagi jadi 2 kategori. Anak-anak memiliki jarak lomba 2,5 Km adapun dewasa panjang tracknya 5 Km. Track lombanya menantang lantaran membelah Objek Wisata Tebing Langit, Jalan Ir Sutami Patam Lestari, Sekupang.
Setelah menikmati jalanan aspal, peserta berlari menyusuri jalanan destinasi Tebing Langit. Mereka pun berlari di antara rimbun pepohonan. Track-nya semakin menantang karena memiliki total 6 tanjakan. Total panjang tanjakan tersebut sekitar 400 Meter. Tebing Langit juga destinasi favorit wisman dengan jumlah sekitar 50 orang di setiap akhir pekannya. Untuk hari normal, wisnusnya 50-70 orang per hari.
“Medannya cukup menantang. Yang menarik mereka berlari di dalam hutan. Ini tentu sangat spesial, apalagi konturnya naik turun. Bukan hanya kecepatan, daya tahan juga menjadi kunci utama untuk jadi juara,” tegas Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.
Usai bertarung, ada 4 nama terbaik dari masing-masing kategori. Slot posisi terbaik kategori dewasa pun diborong semua oleh pelari Kenya. Dengan catatan waktu 14 menit 20 detik, Lel Kipchirchir muncul jadi juara. Runner up-nya Francis Ngigi dengan catatan waktu plus 24 detik. Slot 3 diisi Bernard Kiplangat dengan waktu surplus 61 detik. Samson Kamay di urutan 4 dengan waktu 15 menit 30 detik.
“Kehadiran pelari Kenya ini menjadi perhatian. Sebab, mereka sangat cepat. Posisi terbaik 4 besar Batam Trail Run 5K semua dikuasai. Persaingan menarik juga terlihat di kategori anak-anak,” papar Dessy.
Rivalitas kental juga terjadi di kategori anak-anak. Muncul sebagai yang tercepat Rehandi asal Tanjung Pinang, Kepri, dengan catatan waktu 8 menit 48 detik. Pelari Sumatera Barat M Ferdiansyah pun menjadi runner up dengan waktu terpaut 2 detik lebih lambat. Posisi 3 dikunci Kuhut Ricardo S dengan waktu 8 menit 55 detik. Slot ke-4 pun menjadi milik pelari tuan rumah Batam Michael Orlando.
“Setelah event ini, destinasi Tebing Langit pasti akan ramain dikunjungi wisatawan. Sebab, wahana yang dimiliki sangat banyak dan beragam. Ada Karpet Terbang, Kampung Indian, Istana Awan, dan lainnya yang sangat instagramable,” kata Kabid Pengembangan Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Trindiana M Tikupasang.
Sukses berprestasi, Batam Trail Run 5K menyediakan total hadiah Rp77 Juta. Rincian bagi kelas dewasa, hadiah Rp10 Juta untuk juara, lalu posisi runner up diganjar Rp8 Juta. Posisi 3 mendapat hadiah Rp5 Juta dan urutan 4 dihargai Rp3 Juta. Untuk kategori anak-anak, status juara dihadiahi Rp4 Juta, runner up diganjar Rp3 Juta. Posisi 3 diberi hadiah Rp2 Juta, lalu Rp1 Juta diberikan bagi pelari strip 4.
Lebih menarik, pelari terbaik juga mendapatkan voucher SGN500 dari Sijori Resort & Spa. Batam Trail Run 5K juga menyediakan 100 medali. Dari jumlah itu, 70 medali akan dibagikan kepada peserta dewasa lalu sisanya diberikan kepada pelari anak-anak. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menegaskan, Batam Trail Run 5K menarik menjadi agenda rutin tahunan.
“Batam Trail Run 5K ini sangat unik dan menarik. Event ini layak menjadi agenda rutin tahunan. Tapi, kemasannya tetap harus ditingkatkan. Penyelenggaraan event tahun ini harus menjadi koreksi. Lebih penting, siapkan berbagai inovasi untuk event tahun depan,” tutup Menpar. (*)