GARUT – Kementerian Pariwisata memberikan komitmennya untuk membangun daerah yang serius menggarap sektor pariwisata. Komitmen tersebut disampaikan dalam kegiatan Sinergi Pemerintah untuk Kesejahteraan Masyarakat di Daerah Pariwisata. Kegiatan ini berlangsung di Cibatu, Garut, Jawa Barat, Jumat (26/4).
Kegiatan itu diikuti Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menterian Perhubungan Budi Karya Sumadi, juga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Menurut Menpar Arief Yahya, Garut adalah daerah yang sangat kaya. Memiliki banyak potensi dan bisa menjadi destinasi terdepan untuk urusan pariwisata.
“Siapa yang berani meragukan keindahan Garut. Ini destinasi yang luar biasa. Garut memiliki nature dan culture yang sangat luar biasa. Juga dilengkapi dengan wisata sejarah, ada juga wisata religi. Garut sangat besar potensinya,” tutur Menteri asal Banyuwangi itu.
Oleh sebab itu, Kementerian Pariwisata sangat mendukung Garut untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai Lokomotif Ekonomi. Apalagi, hal ini juga sesuai dengan Visi Jabar Juara.
“Gambaran keindahan Jawa Barat ini ada di Garut. Dari sisi destinasi, Garut punya destinasi unggulan Situ Bagendit. Situ ini mendapat dukungan oleh Pemprov Jabar senilai Rp 30 Milliar pada tahun 2019. Pemkab Garut juga mengusulkan kepada Kementerian PUPR pada tahun 2020 sebesar Rp 100 Milliar untuk Pengembangan Destinasi Wisata Situ Bagendit. Ini bukti keseriusan Pemerintah Daerah yang mendapat dukungan,” terangnya.
Tidak hanya destinasi, geliat pariwisata Garut juga terlihat dari atraksi Gebyar Pesona Budaya Garut. Untuk kegiatan ini, Kemenpar telah memberikan dukungan saat Gebyar Pesona Budaya Garut ke-17 dilangsungkan pada 6 April 2019 lalu.
“Lihat saja deretan eventnya. Garut memiliki 123 event pada tahun 2019. Selain itu event Gebyar Pesona Budaya Garut masuk dalam Calendar of Event Nasional 2 tahun berturut-turut, 2018-2019. Kenapa event itu didukung, karena mampu dilaksanakan intensif dan berkelanjutan. Gebyar Pesona Budaya Garut telah diselenggarakan sebanyak 17 kali berturut-turut. Dan mampu menyerap banyak wisatawan,” paparnya.
Pada saat Gebyar Pesona Budaya Garut diluncurkan, ada juga Pemecahan Rekor Dunia RHR (Record Holder Republic) dengan memainkan Alat Musik Tradisional Celentung yang dimainkan oleh 206 Siswa (206 sesuai Hari Jadi Kab. Garut).
Garut juga kaya akan kuliner. Seperti Burayot yang dikenal sebagai makanan pembuka (appetizer), kemudian Nasi Liwet Domba Garut sebagai makanan utama (main dish), ada juga Es Goyobod sebagai makanan penutup (dessert).
“Untuk memperkuat sektor pariwisata Garut, Kemenpar rencananya akan membangun Destinasi Digital tahun 2019. Untuk Garut, kita akan bangun 3 destinasi digital sekaligus. Ada Lembah Karomat Asstro di Nagrek, Pujasega di Tarogong, dan Villa Buleud juga di Tarogong,” paparnya.
Dalam agendanya, para menteri yang berkunjung ke Kabupaten Garut memiliki misi untuk mengetahui potensi wisata setempat. Khususnya, Situ Bagendit. Para menteri ini juga meninjau reaktivasi jalur kereta Cibatu-Garut dalam mendukung sektor perhubungan dan pariwisata di Jawa Barat, serta mengetahui pembangunan infrastruktur pendukung sekitar wilayah stasiun kereta dan lokasi wisata Jawa Barat, khususnya Garut.
Ada yang menarik dalam kegiatan Sinergi Pemerintah untuk Kesejahteraan Masyarakat di Daerah Pariwisata. Yaitu saat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengajak Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BEKRAF Triawan Munaf dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertolak ke Stasiun Cibatu, Garut.
Di dalam Kereta yang dengan total peserta sekitar 200 orang, Menkeu Sri Mulyani, Menpar Arief Yahya, Menhub Budi Karya hingga Gubernur Jabar Ridwan Kamil melakukan diskusi dengan peserta kegiatan. Antara lain Debitur UMi, Pendamping (AO), Perwakilan Penyalur, Pengusaha KADIN, Pengusaha IWAPI, Perwakilan Akademisi, dan tamu undangan, terkait dengan akses Pembiayaan UMi dalam mendukung pengembangan industri pariwisata sebagai bagian upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.(*)