BATAM – Sebagai bentuk dukungan sekaligus apresiasi kepada para seniman musik, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggagas kegiatan bertajuk Border Stage Red White Festival 2019. Selain para wisatawan, sasaran event ini adalah pelaku seni dan penyanyi, serta pemusik dan pecinta lagu.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Boeralimar mengatakan, event ini terbuka untuk masyarakat umum, baik lokal, nasional maupun internasional. Rencananya, Border Stage Red White Festival 2019 akan digelar pada tanggal 26-28 April mendatang. Lokasinya di dua tempat, yakni di Lapangan Depan Asrama Haji (di bawah bukit Welcome to Batam), dan di Radisson Hotel Batam.
“Sebagai daerah crossborder, kita akan terus menghadirkan beragam atraksi. Tujunannya adalah menarik lebih banyak wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara. Border Stage Red White Festival 2019 akan mengusung tema ‘Keindahan Dalam Keberagaman’, karena musik memang bersifat universal,” ujarnya, Selasa (16/4).
Border Stage Red White Festival 2019 akan memberi keseruan tersendiri bagi pecinta musik. Dalam tiga hari penyelenggaraan, acara akan diisi banyak musisi. Agenda sementara, akan hadir artis-artis mancanegara dari 21 negara peserta. Dari Indonesia sendiri akan tampil setidaknya 10 kelompok jazz asal Jakarta.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menyatakan, dunia entertainment dan exhibition terus mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan berkembangnya teknologi dewasa ini. Border Stage Red White Festival 2019 kiranya menjadi salah satu jawaban untuk meningkatkan potensi pariwisata Kepulauan Riau secara umum, dan Kota Batam pada khususnya.
“Pemilihan Kota Batam sebagai tempat digelarnya event ini, tentu mempunyai alasan yang tepat. Tanpa mengecilkan daerah lain, kita tahu bahwa Batam merupakan barometer lajunya pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Kepri,” jelasnya.
Sebagai daerah yang sedang menggalakan aktivitas indrustri pariwisata, Pemprov Kepri sadar betul bahwa sektor ini bisa menjadi andalan bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Sebagai implementasi dari hal tersebut, maka digelarlah acara dalam skala internasional bertajuk Border Stage Red White Festival 2019.
Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Dessy Ruhati menambahkan, Border Stage Red White Festival 2019 atau Panggung Perbatasan akan bekerja sama dengan PAPPRI Kepri, sebagaimana yang telah dilakukan pada tahun 2018 lalu. Adapun sasaran kegiatan ini, antara lain pelaku seni dan artis penyanyi, pemusik dan pencipta lagu, wisatawan lokal, nasional dan internasional, serta seluruh masyarakat Kepri pada umumnya.
“Border Stage Red White Festival 2019 juga diisi beberapa kegiatan pendukung, antara lain Panggung Musik Etnik Budaya Nusantara, dan Turnamen Golf di Palm Spring Golf,” bebernya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, Kepri menjadi salah satu daerah penggiat cross border tourism yang cukup diandalkan. Kepri mulai menjadi primadona karena banyak atraksi yang ditawarkan. Bukan hanya pentas musik atau panggung hiburan, tapi ada juga wisata belanja, kuliner, budaya, sejarah, hingga sport tourism.
Menurutnya, program-program crossborder sebenarnya bukan semata untuk meningkatkan kunjungan wisman. Ada dampak positif lain yang diharapkan mampu dirasakan warga setempat. Yaitu hidupnya perekonomian di wilayah sekitar.
“Dengan adanya event seperti ini, bisa dipastikan banyak pedagang yang ambil bagian untuk mencari keuntungan. Dari kerajinan, kuliner, hingga kebutuhan lain. Wisman datang menonton dan belanja. Artinya, ada perputaran ekonomi secara langsung di sini,” terangnya. (*)