Aktivasi Destinasi Sesuai CHSE, Poros Magelang-Purworejo Opsi Terbaik Berlibur

MAGELANG – Destinasi poros Magelang-Purworejo, Jawa Tengah, harus menjadi opsi terbaik berlibur. Aktivasi destinasinya sudah dilakukan pada banyak spot. Mereka juga menjamin keamanan wisatawan dengan program CHSE (Cleanlinnes, Health, Safety, Environment Sustainability). Apalagi, penguatannya sudah dilakukan Kemenparekraf/Baparekraf melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi CHSE.

Melalui program Revitalisasi Destinasi Pariwisata Regional I, Bimtek dan Sosialisasi CHSE digelar Kamis (12/11). Lokasinya berada di Atria Hotel, Magelang, Jawa Tengah. Jumlah pesertanya sekitar 100 orang. Rinciannya, masing-masing 50 orang dari Magelang dan Purworejo. Mereka adalah para Pelaku Usaha Pariwisata, Pokdarwis, Pemandu Wisata, dan Komunitas Ekonomi Kreatif. Spesifikasi zonasinya berada di Goa Seplawan hingga Jalur Mendut-Pawon-Borobudur.

“Tetap ambil langkah ke depan untuk bangkit dari Covid-19. Regulasi sudah ditetapkan dan dijalankan menyeluruh oleh seluruh stakeholder. Dengan dasar itu, kami sudah aktivasi kembali banyak destinasi di Purworejo. Pergerakan wisatawan juga terus membaik di sana,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Purworejo Agung Wibowo.

Melakukan aktivasi destinasi wisatanya kembali, wisatawan memiliki banyak opsi saat berada di area Purworejo. Sebab, alam, budaya, dan buatannya sangatlah eksotis. Sebagai gambaran, Purworejo saat ini sudah mengaktivasi kembali 30 potensi desa wisatanya. Destinasi ini menerapkan program CHSE secara ketat dan menyeluruh. Purworejo sebenarnya memiliki sekitar 41 desa wisata.

Sebanyak 11 desa wisata lainnya saat ini sedang menjalani masa pemeliharaan dan persiapan aktivasi. Sebab, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh sebuah destinasi untuk diaktivasi kembali. Selain punya perijinan, evaluasi dan monitoring diberlakukan. Tujuannya, untuk menekan potensi kecurangan terkait kesiapan destinasi menyambut wisatawan di masa transisi New Normal.

“Proses panjang dan pengawasan ketat dilakukan sebelum aktivasi destinasi. Bagaimanapun, regulasi harus dijalankan dengan baik. Sebelumnya sempat muncul 2 kasus pemalsuan dokumen, tap semua bisa terbongkar karena dilakukan verifikasi dan sidak. Mereka kami sanksi,” kata Agung.

Serupa Purworejo, Kabupaten Magelang juga terus mengaktivasi kembali destinasi wisatanya. Secara menyeluruh, Magelang punya 210 destinasi wisata dengan genre alam, budaya, dan buatan. Dari jumlah itu baru 55 destinasi atau 26% yang diaktivasi kembali. Sebanyak 155 destinasi atau 74% saat ini masih menjalani proses pembukaan.

“Pariwisata Magelang sudah berdenyut kembali. Saat ini memang baru 55 destinasi yang dibuka, tapi jumlah itu akan terus bertambah. Kami membuka kembali destinasi secara hati-hati dan matang. Sebab, kami tidak ingin ada cluster baru Covid-19 di sini. Destinasi yang sudah diaktivasi menjalankan CHSE secara ketat,” terang Plt Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso.

Untuk mengaktivasi kembali sebuah destinasi, jalan panjang pun harus dilewati. Selain memiliki izin, destinasi juga mendapatkan rekomendasi dari instansi terkait. Tahap berikutnya menjalani simulasi satu dan dua, lalu uji coba secara berjenjang. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Hari Santosa Sungkari menjelaskan, aktivasi kembali destinasi menjadi angin segar bagi pariwisata.

“Semua tentu menyambut baik setiap aktivasi destinasi wisata di daerah. Langkah-langkah yang sudah dilakukan destinasi Magelang dan Purworejo sudah tepat. Selain membuka kembali akses ekonomi dari pariwisata, mereka tetap waspada. Peraturan dijalankan dengan sangat baik,” jelas Hari.

Opsi menikmati destinasi Magelang dari berbagai sisi semakin lengkap dengan kehadiran desa wisata. Wilayah ini total memiliki 52 desa wisata dengan masa operasional ada yang mencapai 18 tahun. Sistem yang diterapkannya sangat maju. Dengan segala potensi yang dimilikinya, destinasi Magelang sekarang sudah dikunjungi sekitar 1,1 Juta Wisatawan.

“Dengan segala potensi eksotisnya, semua tentu sepakat kalau poros Magelang-Purworejo jadi destinasi terbaik berlibur. Wisatawan dijamin aman selama berada di sana. Sebab, CHSE diberlakukan secara ketat. Kepercayaan itu dibuktikan dengan terus membaiknya pergerakan wisatawan di sana,” tegas Direktur Pengembangan Destinasi Regional I Oni Yulfian.

Memberikan garansi kenyamanan, beragam program terbaik memang diterima daerah. Untuk program Bimtek dan CHSE sudah digelar sebayak 7 kali dengan konsep berbeda. Keamanan juga makin lengkap dengan kehadiran program BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Aman). Jumlah penerapan BISA bahkan mencapai 28 kali. Materinya beragam dan saling menguatkan.

“Dengan pengetahuannya, destinasi di Magelang dan Purworejo tentu sangat percaya diri menyambut wisatawan New Normal. Semuanya aman dan bagus. Sekarang tinggal bagaimana wisatawan juga bisa ikut mematuhi peraturan yang berlaku. Minimal memakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan,” tutup Koordinator Area I Pengembangan Destinasi Regional I Wijonarko didampingi Sub Koordinator Area I A Pengembangan Destinasi Regional I Andhy Marpaung.(*)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>