BALI – Akasha Restaurant dipilih sebagai lokasi kegiatan New Earth Festival, 19-25 Juni 2019. Berlokasi di Ubud, tempat ini menyiapkan beragam fasilitas seperti kolam renang dan ruang pertemuan. Selain mengedepankan view sawah, bangunan-bangunan di Akasha terhitung unik, dengan suasana yang cukup sepi.
Kepala Dinas Pariwisata Bali AA Gede Yuniartha Putra mengatakan, dipilihnya Akasha tentu bukan tanpa alasan. Tempat ini dinilai cukup representatif dan mendukung kegiatan New Earth Festival 2019.
“Restaurant ini biasa menyuguhkan pertunjukan bagi para pengunjung. Setiap hari Sabtu ada Ecstatic Dance, Cacao Ceremonies, HEAL-fest, dan lain-lain. Jadi orang-orang yang ke sini tidak sekadar untuk makan, tetapi ada hal lain yang dicari. Termasuk hiburan,” ujarnya, Rabu (19/6).
Gede Yuniartha menyatakan, New Earth Festival sendiri akan merayakan seni dengan banyak musisi dari berbagai belahan dunia. Antara lain Kamau Abayomi, Kailash Kokopelli, Templestep Project, DJ Lo-qi, serta Sebatierra & The Earth Keepers. Ada pula satu musisi indie dari Indonesia yang turut meramaikan acara tersebut. Yaitu Sandrayati Fay.
“Tak hanya musik, Fashion Show pun akan digelar dengan menampilkan kurang lebih 40 model. Mereka akan memperagakan baju-baju desain terbaru dari sejumlah designer. Kegiatan lain meliputi Discussion Forums, Film Screening, Meditation, Traditional Dance, Yoga, Movement Therapy, Estatic Dance, Cacao Ceremony, dan Sound Healing,” bebernya.
Menariknya, event ini bakal dihadiri banyak wisatawan mancanegara. Selama kegiatan berlangsung, mereka dipastikan mendapat sajian berkualitas. Pada pembukaan, ditampilkan musik tradisional Bali yang dibawakan musisi lokal. Di hari kedua sampai keempat, ada The World Health Sovereignty Summit. Sementara malam harinya selama Summit berlangsung, ada Midsummer Night Pandemonium Party dan NewEarth Fashion Show Spectacle.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Muh Ricky Fauziyani menambahkan, New Earth Festival tahun ini mengangkat tema Celebration of Art, Beauty and Consciousness over Fear, Time and Money. Memasuki tahun ketiga, New Earth Festival dipastikan lebih meriah dari perhelatan tahun sebelumnya. Durasinya juga lebih lama, hingga sepekan.
“New Earth Festival 2019 menghadirkan sekitar 20 pembicara dari berbagai negara. Ada Sacha Stone, Jim Humble, Edward Griffin, Sean Sone, Russell Simons, Dr. Jeff Levin, Dr. Sue Grey, Chief Gnakale, Dr. Galina Migalko, dan lain-lain. Termasuk dua pembicara dari Indonesia, yaitu Anand Krishna dan Maya Muchtar,” ungkapnya.
Adapun isu yang diangkat, meliputi vaksinasi, Perdagangan Manusia, rekayasa GEO, 5G, Synthetic Medicine, Immortality, Ilmu Air, dan Inovasi Kesehatan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai, Bali masih menjadi daya tarik utama bagi wisatawan mancanegara. Karenanya, berbagai atraksi terus ditampilkan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.
“Bali adalah destinasi kelas dunia. Salah satu destinasi yang mendapat label terbaik di dunia. Tak heran jika event-event yang digelar di sana selalu dibanjiri wisatawan, baik lokal maupun mancanegara,” tandasnya. (*)